Palembang, 5 Juni 2014.
Memasuki musim kampanye pemilu presiden, mulai banyak bertebaran di mana-mana. Dari pasangan dengan nomor urut 1 hingga pasangan nomor urut 2. Periode kali ini, calon hanya ada 2. Entah gimana periode sebelumnya, gue belom ngalamin karena ini kali pertama gue milih presiden.
Dalam masa-masa kayak gini, rawan terjadi slek. Kemaren, gue liat sendiri ada orang berantem gara-gara ngeributin masalah capres pilihan mereka. Dan entah kenapa gue langsung inget asas-asas pemilihan umum, seperti yang diajarkan waktu gue SMP kemaren, LUBER JURDIL.
LUBER JURDIL sendiri marupakan singkatan dari Langsung, Umum, BEbas, Rahasia, juJUR, dan aDIL.
- Langsung, pemilihan dilakukan langsung oleh mereka yang memiliki hak suara, tanpa perantara siapapun.
- Umum, pemilih merupakan semua kalangan yang memiliki hak memilih yang berasal dari berbagai golongan, suku, ras, agama, profesi, dan lainnya. Hak memilih sendiri didapat dengan syarat sudah di atas 17 tahun, serta merupakan WNI.
- Bebas, sang pemilih bebas menentukan siapa pilihannya.
- Rahasia, pilihan sang pemilih dijamin kerahasiaannya (kecuali jika ia mengumbar-umbarkan siapa pilihannya)
- Jujur, sang pemilih memilih pilihannya sesuai dengan keinginan dan isi hatinya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
- Adil, semua pemilih diberlakukan sama, tidak ada diskriminasi atau perlakuan spesial lainnya, apapun pilihan mereka. Datang, pilih, pulang.
Yang mau dititikberatkan di sini mungkin adalah aspek Rahasia.
Oke anda pendukung nomor satu, oke anda pendukung nomor dua, oke anda pendukung nomor tiga, de el el. Tapi, tolong, biarkan itu menjadi rahasia anda. Sudah banyak saya lihat mereka mencari kejelekan-kejelekan dari tiap-tiap pasangan dan mempublikasikannya di media sosial. Dan juga tak sedikit yang membandingkan kebaikan dan keburukan dari tiap-tiap pasangan, tapi yang gue liat masih timpang sebelah.
Biarkan mereka yang berkampanye. Pilihan kita tetap pilihan kita, jangan buat orang lain tersinggung, tidak perlu diumbar-umbar. Toh kalo diumbar-umbar bukan rahasia lagi kan..? Biarkan para elite-elite politik saja yang berkampanye. Tidak perlu saling menjelek-jelekkan. Jika kalian ingin menitikberatkan di satu pasangan, silahkan, tapi jangan mencari kelemahan pasangan lain dan mengumbarnya di media sosial.
No comments:
Post a Comment