Monday, December 31, 2012

Di Penghujung 2012

We're leaving together, but still it's farewell.
And maybe we'll come back to Earth, who can tell ?
I guess there is no one to blame.
We're leaving ground.
Will things ever be the same again?

It's the final countdown...

We're heading for Venus and still we stand tall.
'Cause maybe they've seen us and welcome us all.
With so many light years to go and things to be found.
I'm sure that we'll all miss her so.

Pada kenal kan lagu itu..? Yep... Itu lagu yang diputer tiap akhir taun, pernah dibawain sama Inul, diaransemen ulang jadi versi dangdut. Lagu itu adalah FINAL COUNTDOWN yang dinyanyikan oleh Europe. Taun baruan gak pake lagu ini rasanya gimana gitu... Hahaha...

Oke. Sekarang kita udah ada di hari terakhir di tahun 2012. Dan dalam beberapa saat lagi kita ada di tahun 2013.

Btw, kalian pernah ngeliat ke belakang gak..? Tentang apa aja yang udah terjadi di taun ini..? Kalo gue sih udah, dan entah taun ini beda banget. Taun ini gue mulai ngebuka kuping buat lagu-lagu nasional, semisal Jamrud dan Sheila On 7. Tahun ini juga penuh dengan kejadian-kejadian yang menarik perhatian gue, seperti isu kiamat yang salah. Hahaha. Padahal kan kita gak tau kiamat kapan, yang tau cuman Tuhan.

Terus, taun ini, apa yang gue harapkan dari jaman SMP ternyata gak terjadi. Apa itu? Harapan gue adalah tabrakan sama cewek cantik di kampus sampe bukunya jatuh, terus gue bantuin nyusun tuh buku dan gaks engaja kepegang tangan dia, terus saling liat-liatan, dia tersenyum tersipu, aku pura-pura malu (kayak lagu Jamrud yak?), terus kenalan, dan akhirnya jadian. Tapi apa daya bagai pungguk merundukan bulan, kegedean (apanya kegedean?).

Gue juga berterima kasih buat temen2 gue dari Laponta FC yang tahan menyisihkan uang saku mereka untuk membelikan gue jaket pas gue ulang tahun kemaren. Pasti mereka berat banget nyisihin uang jajan mereka. Thx, guys..!

Terus juga buat pembaca blog gue, yang mungkin sampe sekarang gak tau inti dari blog gue itu apa. Jujur, gue juga gak tau blog gue ini konsepnya kok jadi kayak gini. Padahal tadinya gak kayak gini, lho.

Terus buat................(isi sendiri).............. Makasih ya atas ................(isi sendiri lagi)............. Semoga kita ..................(isi sendiri)........ Amin.

Buat kalian yang ada acara malam ini, semoga sukses acaranya.
Buat kalian yang mau nembak malam ini, semoga........errr.........dapet jodoh yang pas aja lah.
Buat kalian yang mau jalan-jalan bareng siapapun nanti, hati-hati di jalan, hindari tempat-tempat ramai, kenakan sabuk pengaman, bila anda bermotor jangan lupa pakai helm.
Intinya, semoga rencana kalian malam ini sukses semua.

Eh, betewe, gue malem ini ada pesta bakar-bakaran lho. Gak tau apa yang dibakar, pokoknya bakar-bakaran deh. Ada jagungnya, ada satenya, ada rumahnya, ada dll deh. Karena itulah, gue sekarang biin post ini, takut gak sempet entar. Hahaha.

Oke lah. Sembari mendengar lagu FINAL COUNTDOWN-nya Europe, dari ruang dengar saya, dengan penuh rasa sukacita, gue ucapkan, terima kasih atas tahun ini. Dan, selamat menyongsong tahun baru. mari kita menulis cerita baru untuk tahun 2013.


"Map your future, but do it with pencil. The road ahead is as long as you make it, make it worth the trip." -Jon Bon Jovi

Saturday, December 15, 2012

Sekilas Tentang Laponta FC...

Yang udah pernah baca postingan gue sebelumnya, pasti tau gue pernah nyebut tentang Laponta FC, dan mungkin kalian penasaran sama Laponta FC.

Yep.
Laponta FC adalah klub sepak bola sub lokal, menempati juara III pada turnamen sub lokal Galaxi tahun 2010. Meski sempat dinyatakan bubar pada tahun 2011 dikarenakan tidak ada yang mau melanjutkan untuk mencari anggota lagi ketika sebagian besar anggotanya sudah lulus dan hanya meninggalkan 2 anggota yang masih mengenyam pendidikan (sekarang tinggal 1 malah), Laponta FC sempat kembali menunjukkan taring tumpulnya pada liga futsal UNSRI kemarin (lupa tanggal berapa).

Well sekian tentang Laponta FC. Kan judulnya sekilas, ya dikit aja lah...
Daaaahhh...

Wednesday, December 12, 2012

Another Thing That Makes Me Disappoint

Di atas awan puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi, mengubah segalanya.
Ada yang tau kutipan tersebut diambil dari mana..? Yep. Kutipan tersebut diambil dari novel bestseller Indonesia, novel sama yang masuk peringkat ke-3 Buku Indonesia Sepanjang Masa, novel tersebut barjdul 5cm.
Nih, posternya.
Oke, hari ini adalah hari premiere film 5cm. Film yang paling gue tunggu-tunggu sedari jaman gue kelas 2 SMA, yang kira-kira 3 tahun lalu (gue sekarang semester 3 akhir lho).
Betewe, nih gue kasih sedikit cuplikan dari trailernya.


Keren, kan..? Makanya gue mau nonton. Tumben-tumben gue nonton film lokal, itu karena gue bosen dengan filem lokal yang kayak gitu-gitu mulu. Setan, asmara, bla bla bla. Meski ini juga ada asmarana, tapi dari awal baca novelnya, gue udah kesengsem. Pertama kali baca, gue nyaris berderai air mata saking menghayati ceritanya. Mungkin temen-temen pembaca yang lain juga gitu pas pertama kali baca novel ini, apa lagi yang pas mereka nemu surat dari Deniek buat temen se-almamater mereka, Ian, yang namanya kebetulan sama kayak nama seseorang dari genk 5cm ini.

Terus, kenapa judulnya "Another Thing That Makes Me Disappoint"?

Well, seperti panduan dasar membuat artikel, judul adalah sebuah gambaran ringkas dari isi. Yep, gue kecewa. Dengan film 5cm..? Nggaaaaak, tapi ada hubungannya juga sih.

Gini, hari ini kan premiere tuh, dari kemaren gue udah gak bisa tidur nungguin nih film. Paginya semangat mau ikut antri tiket buat nih film. Tapi, pas gue baca dari web Cinema 21, ternyata film ini hanya tayang di 21 International Plaza, bukan di 21 Palembang Indah Mall (eh, kita juga punya lho, PIM, gak cuman Jakarta).

Terus kenapa kecewa..?
Buat yang tinggal di Palembang pasti tau lah kenapa. Isu ginni gitu. Buat yang di luar Palembang, email aja ke gue, ntar gue jabarin di email karena gue gak enak mau bilang terang-terangan di sini.

Dari gue kelas 2, terus baru semester 3 ini bisa ketemu langsung sama artis2nya pas Kompas Gramedia Fair di PSCC 4 November kemaren, terus gak dapet foto bareng sama Raline Shah sama Pevita Pearce, n tanda tangan sang penulis buku, Donny Dhirgantoro, sampe kecewa karena gak tayang di 21 PIM.

Well, cuman itu yang bisa gue bilang. Mungkin gak seberapa dengan kekecewaan yang temen-temen pembaca punya. Yah, paling nggak, itung-itung nambah postingan blog. Sekalian belajar nulis, siapa tau gue bisa jadi penulis juga. AMIN..!!!

Sekian dari gue, thx udah mau baca.
^^

"Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang “5 centimeter” di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa..."

“…dan yang bisa dilakukan seorang mahkluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya…” 

Sunday, December 9, 2012

Gol Perdana

Well, meet me again. Hahaha...
Masih sabar kan nunggu postingan gue yang berikutnya..?

Oke. Kali ini gue mau cerita (lagi) tentang...yah...gol perdana. Apa itu gol perdana? Gol perdana siapa? Untuk lebih jelasnya, tunggu postingan gue berikutnya.

Daaaaaaaah..!!!
Hahaha.

:D

Sunday, December 2, 2012

Absurdnya Dunia Perkuliahan

Malem ini, gak tau mau ngepost apa biar nih blog gak sepi.  Saking gak taunya, gue sampe terima request di Twiter. Dan untungnya ada yang mau request. Sesuai permintaan sang requester, maka akan gue tulis semua hal tentang kuliah, termasuk suka-duka perkuliahan. Artikel ini mungkin cocoknya untuk kalian-kalian yang baru menginjakan kaki di jenjang ini, dan buat kalian yang kepingin kuliah, atau yang akan melanjutkan jenjang pendidikan di atas SMA.

Bagi kalian yang masih SMA, mungkin ngebayangin kalo kuliah itu seperti yang ada di TV - bebas, lepas, cewek cakep, cowok kece, mobil berjejer, tabrakan, buku jatoh, terus jadian, dan sebagainya. Gue gak mau bilang itu bener atau salah, biar kalian sendiri yang menilai dari artikel gue kali ini. Hahaha.

Karena gue mahasiswa, artikel ini harus mencerminkan seorang mahasiswa. Dimulai dari definisi kuliah secara garis besar. Kuliah, adalah jenjang pendidikan setelah SMA(atau SMK, dan yang sederajat) dan sebelum bekerja, atau saat bekerja (ada lho yang kerja sambil kuliah). Di kuliah ini, semua berbeda. Biasa di sekolah kita pake jam pelajaran, di kuliah kita pake SKS. Definisi SKS? Terserah kalian, karena ini pengertiannya luas. Hahaha. Biasa kalian belajar 5 jam lebih, di sini kalian bisa lho cuman setengah jam belajarnya, bahkan bisa kurang. Percaya deh. Dulu kalian pake sistem ranking, KKM, dsb, sekarang kalian pake sistem IP dan IPK. Dulu kalian SMA, sekarang kalian kuliah, dan lain-lain dah.

Oke. Pertama kali masuk kuliah, gue seneng banget, lepas, bebas, gak masukin baju lagi, gak potong rambut lagi, gak sepatu item lagi, dan lain-lain. Pas hari pertama kuliah (bukan OSPEK, tapi kuliah perdana), gue berharap banget gue jalan, terus nabrak cewek cantik imut nan aduhai sampe bukunya berjatuhan, dan gue jadian sama tuh cewek. Seiring waktu berlalu, gue masih terus berharap kejadian itu bener-bener terjadi.

Oke lah, males gue mikir panjang-panjang. Langsung aja lah ya kita bahas suka-duka dunia perkuliahan. Dimulai dari dukanya dulu ya. Biar gak sad ending.

1.1 HAL DUKA, NEGATIF, dsb DARI DUNIA PERKULIAHAN
Di dunia perkuliahan sama kayak dunia pendidikan lainnya, ada dukanya. Mau tau? Roll aja ke bawah.
Hehehe...

1. Jam Kuliah Pagi
Udah pada tau donk kalo kuliah itu identik dengan masuk siang, bolos, skip kelas, dll. Tapi ternyata, ketika kuliah, pada hari-hari tertentu kita diwajibkan datang pagi. Bahkan ada beberapa dosen (bukan guru) yang meminta datang lebih pagi, jam 6:45. Bayangin aja, kalian yang dulunya jam 7 masuk, disuruh masuk jam segitu. Ironis.

2. Gak Ada yang Namanya Tabrakan, Buku Jatuh, terus Jadian
Itu BOHONG besar. Di kampus, gue (entah untungnya atau sialnya) belum pernah nabrak cewek cantik kece modis nan aduhai sampe bukunya jatuh dan jadian sama tuh cewek. Dan kalopun terjadi pasti adanya gini "Eh, mata lo tuh dipake, jangan kaki doank..! Dasar jelalatan." dikatakan dengan muka sejutek mungkin.

3. (Terkadang) Masih Harus Potong Rambut
Ada beberapa dosen yang mewajibkan mahasiswanya memotong rambut dan berpenampilan rapi. Katanya sih demi profesi masa depan.

4. Kelas yang Rame
Kuliah beda dengan sekolah. Kalo sekolah muridnya 40 udah banyak. Kalo kuliah, 1 kelas di atas 50 mahasiswa, malah ada yang sampe 120an. Kebayang kan susahnya belajar di situ.

5. Parkiran
Ini masalah sehari-hari. Jumlah mahasiswa dengan kendaraan (khususnya roda 4) itu 1:4. 4 mahasiswa untuk 1 kendaraan. Kalau satu angkatan aja isinya 100 orang, maka kendaraannya ada 25. Parkiran? Tau sendiri deh.

6. Dosen
Selama hampir 3 semester di kuliah ini, dosen seringkali menjadi masalah. Ini dikarenakan keseluruhan kegiatan perkuliahan kita disesuaikan dengan jam-jam sibuk dosen. Karena itu ada yang kuliah jam 6:45, jam 15:45, jam 20:00, dsb. Belum lagi kita udah capek-capek dateng kuliah, eh dosennya berhalangan hadir, mana cuman satu-satunya mata kuliah hari itu.

4. Skripsi
Oke. Di sini emang udah jadi kewajiban seorang mahasiswa untuk menulis karya ilmiah. Tapi yang memberatan adalah, mulai tahun depan (2013, gitu yagn gue denger), mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis yang pantas untuk dimasukkan ke dalam jurnal pendidikan nasional.

1.2 HAL "SUKA", POSITIF, dsb DARI DUNIA PERKULIAHAN
Biar kalian gak down, nih gue kasih suka dari dunia perkuliahan.

1. Absensi
Rata-rata mahasiswa dikasih "jatah" absen sampai 3 kali pertemuan PER MATA KULIAH. Per mata kuliah..? Jadi gini, tiap mata kuliah, kita dikasih "jatah" bolos 3x. Jadi, satu minggu kalian bolos kuliah tetep dihitung gak masuk 1 pertemuan. Enak, kan? Banget.

2. Bebas (Pantas)
Dalam berpakaian, kita dibebaskan asal tetap berciri seorang mahasiswa. Yaitu, bercelana panjang, bersepatu, memakai pakaian berkerah; buat yang perempuan agak bebas kayaknya. Soalnya gue pernah liat kakak tingkat bajunya semi transparan.

3. Pergaulan Lebih Luas
Di kampus, kita ketemu sama teman dari SMA lain, bahkan dari daerah lain. Dan itu bisa menambah wawasan kita biar gak kayak katak dalam tempayan.

4. Cuci Mata
Cowok atau cewek, pasti gitu. "Eh, liat deh kakak tingkat yang itu. Ih, kece banget." atau "Coy, si itu tuh Yang merah, imut yah." Jadi, buat yang pacaran dari SMA, begitu masuk kuliah, ehm, ya gitu deh, liat aja ntar. Hahaha.

1.3 HAL DI ANTARA SUKA DAN DUKA DARI DUNIA PERKULIAHAN
Di sini isinya hal-hal yang gak tau mau dimasukin ke suka atau duka. Ada beberapa yang menurut gue suka, ada yang duka.

1. Ketua Kelas, Angkatan, dsb
Di sini masih ada sistem ketua kelas (jika jumlah kelas lebih dari 1 kelas per jurusan), atau ketua angkatan. Ketua angkatan biasanya mewakili satu jurusan. Untuk urusan ketua angkatan, itu bersifat mutlak, gak bisa dirubah, Jadi kalau ada di antara kalian yang baca ini terpilih menjadi ketua angkatan, ya udah, ampe selesai wisuda baru turun jabatan. Untuk ketua kelas? Bisa jadi gitu juga kalau di kelas kalian gak ada yang mau jadi ketua kelas. Nah, kebetulan di sini gue adalah Wakil Ketua Jurusan dan ketua kelas. Soal ketua kelas, gue sih terserah, tapi bau-baunya sampe gue selesai skripsi deh.

2. Organisasi
Di universitas, organisasi memegang kendali yang cukup besar, Semua event-event yang diadakan di kampus, lomba-lomba, itu semua total dari organisasi. Masuk organisasi dengan harapan dikenal banyak orang, jadi eksis, dll. Tapi menurut gue, ini agak ribet. Kita mesti milih akademis, atau organisasi (buat yang berorganisasi). Kalau kita milih akademis, keorganisasian kuta kurang, tapi kalo milih organisasi, akademis kita turun. Dua-duanya? Bisa, tapi susah. Organisasi menguras tenaga, akademis menguras otak. So, buat yang mau ikut organisasi, pikir dulu deh. Udah ada 4 temen gue yang...yah gitulah.

Well, mungkin cuman ini yang bisa gue kasih tau, karena emang otak gue lagi kopong malem ini. Bagi yang seangkatan sama gue, di bawah angkatan gue, di atas angkatan gue, yang mau menambahkan, dipersilahkan untuk komen di bawah.
:-D

HIDUP MAHASISWA..!!!

Saturday, December 1, 2012

Malam Sabtu ver. Laponta FC

Well, tutorial sudah habis, sementara lagi belajar konversi bilangan desimal ke heksa dan oktal, gue cerita-cerita dulu kali ya. Biar nih blog gak sepi. Tapi gue juga gak mau copas dari blog laen ah, banyak-banyakn viewers dia aja, viewers gue gak naek. Hahaha. Peace..! :-D

Cerita ini tentang kegiatan Malam Sabtu-an. Yep, karena Malam Mingguan is too mainstream, dude...

Oke. Cerita bermula Jumat sore kemarin, sekitar jam 3. Lagi asi-asik nonton Sherlock Holmes - Games of Shadows, tiba-tiba temen gue si Ridoesta sms, dia bilang mau kasih kado ke siapa gitu masa bodo, gue gak mau tau (tadinya). Bukannya gak setia kawan, tapi lagi maleeees banget keluar-keluar, kepala pusing tugas numpuk dari kapan tau (biasa, mahasiswa). Ya udah, gue bilang dengan segala jurus pengelakan yang gue tau mulai dari bos belum pulang, ujan deres, gelep, banjir bandang sampe Ampera tenggelem, dan lain-lain. Singkat cerita gue dateng, agak telat, didampingi pasangan setia gue, Uak Jo. Dengan muka cemberut kita berdua sampai di rumah Ridoesta. Klakson, manggil-manggil, ybs gak nongol. Sekitar 10 menit kemudian baru nongol dengan wajah polosnya. Entah mau bilang apa gue. Sembari menunggu Rizky, gue dan Uak disuguhi air mineral cup. Dan, setengah jam kemudian yang ditunggu-tunggu dateng juga. Dan berangkat dari rumah Rido (capek pake esta, Rido aja lah) sektar jam 8 kurang atau lewat gak tau.

Dari awal sebelum mobil beranjak, kami bertiga (yup, Rido gak diitung karena supir) main-main dengan duduk di belakang semua sehingga Rido sendirian di depan. Entah ini sebuah firasat, kebetulan, atau emang gue punya kekuatan magis, benda di luar mobil posisi depan kiri nanti menjadi puncak permasalahan di cerita ini.

Yap, mobil pun berangkat, dengan tujuan Bukit Lamo, tempat bernaungnya si siapa itu masa bodo gue ga mau tau. Pertama muter-muter di Kambang Iwak Kecik, ketemu cewek sama cewek (tau lah), dan lain-lain. Dan tanpa tujuan yang jelas, memasuk daerah Padang Selasa, nanya sama tukang isi pulsa di situ alamat Bukit Lamo. Didapat lah info kalau rumah sang pujaan hati Rido ada di daerah deket Poligon. Gak tau juga kenapa bisa nyampe situ.

Masuk situ, muter-muter komplek Grand Hill. Nanya satpam, gak ketemu. Keluar lagi. Berenti sebentar di jalan besar Poligon (gak tau namanya). Begitu jalan lagi, Ridho berkata "Ky. Ini mobil aneh na. Jingok eee. Nah, ke kiri terus dio." Daaan ban depan kiri pun kempes. Mana gak ada tukang tampal ban yang buka malem-malem gitu, yang ada cuman kios konter hape. Rido panik, cemas, keringat bercucuran, dan pucat. Yang laen bingung. Gue? Gue sih biasa aja, gue selalu berusaha tetap tenang, jarang gue cemas, panik, takut, segala macem.

Gak tega ngeliat mereka gitu, ya gue inisiatip ngegantiin tuh ban yang kempes pake ban cadangan dengan asumsi, setiap mobil dilengkapi dengan satu ban cadangan, dongkrak, dan perkakas buat mempreteli ban. Gue langsung duduk depan bumper depan, nunduk, mencari tempat yang tepat buat menyangga mobil dengan dongkrak. Ketemu, gue minta Rido dan yang lain cariin dongkrak, kunci Inggris, dan ban cadangan. Ban cadangan ketemu kecuali dongkrak dan kunci Inggris. Bagasi belakang udah diobrak-abrik, gak ketemu. Eh, ternyata di bawah bangku depan tempat yang tadi kita kosongin itu. Singkat cerita, gue mulai dongkrak tuh mobil, sementara mereka bertiga berkutat melepaskan ban cadangan dari tempatnya. Dengan pencahayaan seadanya (dari flash hape), dan tukang isi pulsa yang ngeliatin, mobil sudah terangkat, dan ban siap diganti. Gak nyampe satu jam, ban selesai dipasang, dan kembali melanjtkan pencarian rumah siapa itu masa bodo gue gak mau tau.

Dengan bantuan GPS, alamat ditemukan. Entah sekarang manusia dalam hal navigasi bisa kalah sama benda tak bernyawa (*merenung*). Sampai di komplek Green Hill (yep, bukan Grand Hill ternyata), di arahin satpam yang ada tanpa alasan yang jelas. Absurd memang. Dan, pertemuan Rido dengan si siapa itu masa bodo gue gak mau tau berlangsung singkat. Tanpa basa-basi, Rido langsung kasih kado, dan say bye-bye. WTF..!?!?!?
Bentar amat. Gak sebanding sama perjuanganna mencapai ke situ. Ckckck. Yah, paling nggak udah dikasih.

Ending cerita, dari situ, kami berempat langsung mencari makan. Tempat biasa, KFC Kambang Iwak. Entah kenapa tempat itu menjadi tempat favorit. Entah karena pelayananna yang memaskan, suasana yang cozy, atau karena apa hanya kami yang tau. Seperti biasa, order 1x, duduk 2 jam lebih. Mungkin udah hapal kali petugas situ.

Selesai makan-makan, sekitar pukul 11:41 PM, tidak langsung pulang. Masih ada 1 agenda rutinitas menunggu, yaitu CUCI MATA..!!! Kebetulan, buat yang udah tau kalo daerah Kambang Iwak itu daerah tempat beredarnya...ehm...ehm...ya gitu deh. Dan seperti biasa, keliling daerah Kambang Iwak - Talang Semut sampai berkali-kali, baru pulang ke rumah Rido buat mengambil motor yang tadi dititipkan sebelum berangkat. Daaaaaaaaan berhasil sampai rumah dengan selamat sekitar pukul 12:32 AM.

Dari sekian banyak kegiatan kami, Laponta FC, cuman ini yang mau gue ceritain kali ini. Karena ini pertama kalinya gue dongkrak mobil. Sendirian. Hahaha. Entar laen kali gue ceritain yang lebih saru...eh, seru. Hahaha.

This House Is Not For Sale Review: II. Track by Track (Reg)

Jakarta, 18 Mei 2017 Jarak antara Part satu  dan Part dua lumayan jauh. Yaaaaa.... gimana lagi. Sibuk sih. Pergi pagi pulang malam te...