Monday, December 31, 2012

Di Penghujung 2012

We're leaving together, but still it's farewell.
And maybe we'll come back to Earth, who can tell ?
I guess there is no one to blame.
We're leaving ground.
Will things ever be the same again?

It's the final countdown...

We're heading for Venus and still we stand tall.
'Cause maybe they've seen us and welcome us all.
With so many light years to go and things to be found.
I'm sure that we'll all miss her so.

Pada kenal kan lagu itu..? Yep... Itu lagu yang diputer tiap akhir taun, pernah dibawain sama Inul, diaransemen ulang jadi versi dangdut. Lagu itu adalah FINAL COUNTDOWN yang dinyanyikan oleh Europe. Taun baruan gak pake lagu ini rasanya gimana gitu... Hahaha...

Oke. Sekarang kita udah ada di hari terakhir di tahun 2012. Dan dalam beberapa saat lagi kita ada di tahun 2013.

Btw, kalian pernah ngeliat ke belakang gak..? Tentang apa aja yang udah terjadi di taun ini..? Kalo gue sih udah, dan entah taun ini beda banget. Taun ini gue mulai ngebuka kuping buat lagu-lagu nasional, semisal Jamrud dan Sheila On 7. Tahun ini juga penuh dengan kejadian-kejadian yang menarik perhatian gue, seperti isu kiamat yang salah. Hahaha. Padahal kan kita gak tau kiamat kapan, yang tau cuman Tuhan.

Terus, taun ini, apa yang gue harapkan dari jaman SMP ternyata gak terjadi. Apa itu? Harapan gue adalah tabrakan sama cewek cantik di kampus sampe bukunya jatuh, terus gue bantuin nyusun tuh buku dan gaks engaja kepegang tangan dia, terus saling liat-liatan, dia tersenyum tersipu, aku pura-pura malu (kayak lagu Jamrud yak?), terus kenalan, dan akhirnya jadian. Tapi apa daya bagai pungguk merundukan bulan, kegedean (apanya kegedean?).

Gue juga berterima kasih buat temen2 gue dari Laponta FC yang tahan menyisihkan uang saku mereka untuk membelikan gue jaket pas gue ulang tahun kemaren. Pasti mereka berat banget nyisihin uang jajan mereka. Thx, guys..!

Terus juga buat pembaca blog gue, yang mungkin sampe sekarang gak tau inti dari blog gue itu apa. Jujur, gue juga gak tau blog gue ini konsepnya kok jadi kayak gini. Padahal tadinya gak kayak gini, lho.

Terus buat................(isi sendiri).............. Makasih ya atas ................(isi sendiri lagi)............. Semoga kita ..................(isi sendiri)........ Amin.

Buat kalian yang ada acara malam ini, semoga sukses acaranya.
Buat kalian yang mau nembak malam ini, semoga........errr.........dapet jodoh yang pas aja lah.
Buat kalian yang mau jalan-jalan bareng siapapun nanti, hati-hati di jalan, hindari tempat-tempat ramai, kenakan sabuk pengaman, bila anda bermotor jangan lupa pakai helm.
Intinya, semoga rencana kalian malam ini sukses semua.

Eh, betewe, gue malem ini ada pesta bakar-bakaran lho. Gak tau apa yang dibakar, pokoknya bakar-bakaran deh. Ada jagungnya, ada satenya, ada rumahnya, ada dll deh. Karena itulah, gue sekarang biin post ini, takut gak sempet entar. Hahaha.

Oke lah. Sembari mendengar lagu FINAL COUNTDOWN-nya Europe, dari ruang dengar saya, dengan penuh rasa sukacita, gue ucapkan, terima kasih atas tahun ini. Dan, selamat menyongsong tahun baru. mari kita menulis cerita baru untuk tahun 2013.


"Map your future, but do it with pencil. The road ahead is as long as you make it, make it worth the trip." -Jon Bon Jovi

Saturday, December 15, 2012

Sekilas Tentang Laponta FC...

Yang udah pernah baca postingan gue sebelumnya, pasti tau gue pernah nyebut tentang Laponta FC, dan mungkin kalian penasaran sama Laponta FC.

Yep.
Laponta FC adalah klub sepak bola sub lokal, menempati juara III pada turnamen sub lokal Galaxi tahun 2010. Meski sempat dinyatakan bubar pada tahun 2011 dikarenakan tidak ada yang mau melanjutkan untuk mencari anggota lagi ketika sebagian besar anggotanya sudah lulus dan hanya meninggalkan 2 anggota yang masih mengenyam pendidikan (sekarang tinggal 1 malah), Laponta FC sempat kembali menunjukkan taring tumpulnya pada liga futsal UNSRI kemarin (lupa tanggal berapa).

Well sekian tentang Laponta FC. Kan judulnya sekilas, ya dikit aja lah...
Daaaahhh...

Wednesday, December 12, 2012

Another Thing That Makes Me Disappoint

Di atas awan puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi, mengubah segalanya.
Ada yang tau kutipan tersebut diambil dari mana..? Yep. Kutipan tersebut diambil dari novel bestseller Indonesia, novel sama yang masuk peringkat ke-3 Buku Indonesia Sepanjang Masa, novel tersebut barjdul 5cm.
Nih, posternya.
Oke, hari ini adalah hari premiere film 5cm. Film yang paling gue tunggu-tunggu sedari jaman gue kelas 2 SMA, yang kira-kira 3 tahun lalu (gue sekarang semester 3 akhir lho).
Betewe, nih gue kasih sedikit cuplikan dari trailernya.


Keren, kan..? Makanya gue mau nonton. Tumben-tumben gue nonton film lokal, itu karena gue bosen dengan filem lokal yang kayak gitu-gitu mulu. Setan, asmara, bla bla bla. Meski ini juga ada asmarana, tapi dari awal baca novelnya, gue udah kesengsem. Pertama kali baca, gue nyaris berderai air mata saking menghayati ceritanya. Mungkin temen-temen pembaca yang lain juga gitu pas pertama kali baca novel ini, apa lagi yang pas mereka nemu surat dari Deniek buat temen se-almamater mereka, Ian, yang namanya kebetulan sama kayak nama seseorang dari genk 5cm ini.

Terus, kenapa judulnya "Another Thing That Makes Me Disappoint"?

Well, seperti panduan dasar membuat artikel, judul adalah sebuah gambaran ringkas dari isi. Yep, gue kecewa. Dengan film 5cm..? Nggaaaaak, tapi ada hubungannya juga sih.

Gini, hari ini kan premiere tuh, dari kemaren gue udah gak bisa tidur nungguin nih film. Paginya semangat mau ikut antri tiket buat nih film. Tapi, pas gue baca dari web Cinema 21, ternyata film ini hanya tayang di 21 International Plaza, bukan di 21 Palembang Indah Mall (eh, kita juga punya lho, PIM, gak cuman Jakarta).

Terus kenapa kecewa..?
Buat yang tinggal di Palembang pasti tau lah kenapa. Isu ginni gitu. Buat yang di luar Palembang, email aja ke gue, ntar gue jabarin di email karena gue gak enak mau bilang terang-terangan di sini.

Dari gue kelas 2, terus baru semester 3 ini bisa ketemu langsung sama artis2nya pas Kompas Gramedia Fair di PSCC 4 November kemaren, terus gak dapet foto bareng sama Raline Shah sama Pevita Pearce, n tanda tangan sang penulis buku, Donny Dhirgantoro, sampe kecewa karena gak tayang di 21 PIM.

Well, cuman itu yang bisa gue bilang. Mungkin gak seberapa dengan kekecewaan yang temen-temen pembaca punya. Yah, paling nggak, itung-itung nambah postingan blog. Sekalian belajar nulis, siapa tau gue bisa jadi penulis juga. AMIN..!!!

Sekian dari gue, thx udah mau baca.
^^

"Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang “5 centimeter” di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa..."

“…dan yang bisa dilakukan seorang mahkluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya…” 

Sunday, December 9, 2012

Gol Perdana

Well, meet me again. Hahaha...
Masih sabar kan nunggu postingan gue yang berikutnya..?

Oke. Kali ini gue mau cerita (lagi) tentang...yah...gol perdana. Apa itu gol perdana? Gol perdana siapa? Untuk lebih jelasnya, tunggu postingan gue berikutnya.

Daaaaaaaah..!!!
Hahaha.

:D

Sunday, December 2, 2012

Absurdnya Dunia Perkuliahan

Malem ini, gak tau mau ngepost apa biar nih blog gak sepi.  Saking gak taunya, gue sampe terima request di Twiter. Dan untungnya ada yang mau request. Sesuai permintaan sang requester, maka akan gue tulis semua hal tentang kuliah, termasuk suka-duka perkuliahan. Artikel ini mungkin cocoknya untuk kalian-kalian yang baru menginjakan kaki di jenjang ini, dan buat kalian yang kepingin kuliah, atau yang akan melanjutkan jenjang pendidikan di atas SMA.

Bagi kalian yang masih SMA, mungkin ngebayangin kalo kuliah itu seperti yang ada di TV - bebas, lepas, cewek cakep, cowok kece, mobil berjejer, tabrakan, buku jatoh, terus jadian, dan sebagainya. Gue gak mau bilang itu bener atau salah, biar kalian sendiri yang menilai dari artikel gue kali ini. Hahaha.

Karena gue mahasiswa, artikel ini harus mencerminkan seorang mahasiswa. Dimulai dari definisi kuliah secara garis besar. Kuliah, adalah jenjang pendidikan setelah SMA(atau SMK, dan yang sederajat) dan sebelum bekerja, atau saat bekerja (ada lho yang kerja sambil kuliah). Di kuliah ini, semua berbeda. Biasa di sekolah kita pake jam pelajaran, di kuliah kita pake SKS. Definisi SKS? Terserah kalian, karena ini pengertiannya luas. Hahaha. Biasa kalian belajar 5 jam lebih, di sini kalian bisa lho cuman setengah jam belajarnya, bahkan bisa kurang. Percaya deh. Dulu kalian pake sistem ranking, KKM, dsb, sekarang kalian pake sistem IP dan IPK. Dulu kalian SMA, sekarang kalian kuliah, dan lain-lain dah.

Oke. Pertama kali masuk kuliah, gue seneng banget, lepas, bebas, gak masukin baju lagi, gak potong rambut lagi, gak sepatu item lagi, dan lain-lain. Pas hari pertama kuliah (bukan OSPEK, tapi kuliah perdana), gue berharap banget gue jalan, terus nabrak cewek cantik imut nan aduhai sampe bukunya berjatuhan, dan gue jadian sama tuh cewek. Seiring waktu berlalu, gue masih terus berharap kejadian itu bener-bener terjadi.

Oke lah, males gue mikir panjang-panjang. Langsung aja lah ya kita bahas suka-duka dunia perkuliahan. Dimulai dari dukanya dulu ya. Biar gak sad ending.

1.1 HAL DUKA, NEGATIF, dsb DARI DUNIA PERKULIAHAN
Di dunia perkuliahan sama kayak dunia pendidikan lainnya, ada dukanya. Mau tau? Roll aja ke bawah.
Hehehe...

1. Jam Kuliah Pagi
Udah pada tau donk kalo kuliah itu identik dengan masuk siang, bolos, skip kelas, dll. Tapi ternyata, ketika kuliah, pada hari-hari tertentu kita diwajibkan datang pagi. Bahkan ada beberapa dosen (bukan guru) yang meminta datang lebih pagi, jam 6:45. Bayangin aja, kalian yang dulunya jam 7 masuk, disuruh masuk jam segitu. Ironis.

2. Gak Ada yang Namanya Tabrakan, Buku Jatuh, terus Jadian
Itu BOHONG besar. Di kampus, gue (entah untungnya atau sialnya) belum pernah nabrak cewek cantik kece modis nan aduhai sampe bukunya jatuh dan jadian sama tuh cewek. Dan kalopun terjadi pasti adanya gini "Eh, mata lo tuh dipake, jangan kaki doank..! Dasar jelalatan." dikatakan dengan muka sejutek mungkin.

3. (Terkadang) Masih Harus Potong Rambut
Ada beberapa dosen yang mewajibkan mahasiswanya memotong rambut dan berpenampilan rapi. Katanya sih demi profesi masa depan.

4. Kelas yang Rame
Kuliah beda dengan sekolah. Kalo sekolah muridnya 40 udah banyak. Kalo kuliah, 1 kelas di atas 50 mahasiswa, malah ada yang sampe 120an. Kebayang kan susahnya belajar di situ.

5. Parkiran
Ini masalah sehari-hari. Jumlah mahasiswa dengan kendaraan (khususnya roda 4) itu 1:4. 4 mahasiswa untuk 1 kendaraan. Kalau satu angkatan aja isinya 100 orang, maka kendaraannya ada 25. Parkiran? Tau sendiri deh.

6. Dosen
Selama hampir 3 semester di kuliah ini, dosen seringkali menjadi masalah. Ini dikarenakan keseluruhan kegiatan perkuliahan kita disesuaikan dengan jam-jam sibuk dosen. Karena itu ada yang kuliah jam 6:45, jam 15:45, jam 20:00, dsb. Belum lagi kita udah capek-capek dateng kuliah, eh dosennya berhalangan hadir, mana cuman satu-satunya mata kuliah hari itu.

4. Skripsi
Oke. Di sini emang udah jadi kewajiban seorang mahasiswa untuk menulis karya ilmiah. Tapi yang memberatan adalah, mulai tahun depan (2013, gitu yagn gue denger), mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis yang pantas untuk dimasukkan ke dalam jurnal pendidikan nasional.

1.2 HAL "SUKA", POSITIF, dsb DARI DUNIA PERKULIAHAN
Biar kalian gak down, nih gue kasih suka dari dunia perkuliahan.

1. Absensi
Rata-rata mahasiswa dikasih "jatah" absen sampai 3 kali pertemuan PER MATA KULIAH. Per mata kuliah..? Jadi gini, tiap mata kuliah, kita dikasih "jatah" bolos 3x. Jadi, satu minggu kalian bolos kuliah tetep dihitung gak masuk 1 pertemuan. Enak, kan? Banget.

2. Bebas (Pantas)
Dalam berpakaian, kita dibebaskan asal tetap berciri seorang mahasiswa. Yaitu, bercelana panjang, bersepatu, memakai pakaian berkerah; buat yang perempuan agak bebas kayaknya. Soalnya gue pernah liat kakak tingkat bajunya semi transparan.

3. Pergaulan Lebih Luas
Di kampus, kita ketemu sama teman dari SMA lain, bahkan dari daerah lain. Dan itu bisa menambah wawasan kita biar gak kayak katak dalam tempayan.

4. Cuci Mata
Cowok atau cewek, pasti gitu. "Eh, liat deh kakak tingkat yang itu. Ih, kece banget." atau "Coy, si itu tuh Yang merah, imut yah." Jadi, buat yang pacaran dari SMA, begitu masuk kuliah, ehm, ya gitu deh, liat aja ntar. Hahaha.

1.3 HAL DI ANTARA SUKA DAN DUKA DARI DUNIA PERKULIAHAN
Di sini isinya hal-hal yang gak tau mau dimasukin ke suka atau duka. Ada beberapa yang menurut gue suka, ada yang duka.

1. Ketua Kelas, Angkatan, dsb
Di sini masih ada sistem ketua kelas (jika jumlah kelas lebih dari 1 kelas per jurusan), atau ketua angkatan. Ketua angkatan biasanya mewakili satu jurusan. Untuk urusan ketua angkatan, itu bersifat mutlak, gak bisa dirubah, Jadi kalau ada di antara kalian yang baca ini terpilih menjadi ketua angkatan, ya udah, ampe selesai wisuda baru turun jabatan. Untuk ketua kelas? Bisa jadi gitu juga kalau di kelas kalian gak ada yang mau jadi ketua kelas. Nah, kebetulan di sini gue adalah Wakil Ketua Jurusan dan ketua kelas. Soal ketua kelas, gue sih terserah, tapi bau-baunya sampe gue selesai skripsi deh.

2. Organisasi
Di universitas, organisasi memegang kendali yang cukup besar, Semua event-event yang diadakan di kampus, lomba-lomba, itu semua total dari organisasi. Masuk organisasi dengan harapan dikenal banyak orang, jadi eksis, dll. Tapi menurut gue, ini agak ribet. Kita mesti milih akademis, atau organisasi (buat yang berorganisasi). Kalau kita milih akademis, keorganisasian kuta kurang, tapi kalo milih organisasi, akademis kita turun. Dua-duanya? Bisa, tapi susah. Organisasi menguras tenaga, akademis menguras otak. So, buat yang mau ikut organisasi, pikir dulu deh. Udah ada 4 temen gue yang...yah gitulah.

Well, mungkin cuman ini yang bisa gue kasih tau, karena emang otak gue lagi kopong malem ini. Bagi yang seangkatan sama gue, di bawah angkatan gue, di atas angkatan gue, yang mau menambahkan, dipersilahkan untuk komen di bawah.
:-D

HIDUP MAHASISWA..!!!

Saturday, December 1, 2012

Malam Sabtu ver. Laponta FC

Well, tutorial sudah habis, sementara lagi belajar konversi bilangan desimal ke heksa dan oktal, gue cerita-cerita dulu kali ya. Biar nih blog gak sepi. Tapi gue juga gak mau copas dari blog laen ah, banyak-banyakn viewers dia aja, viewers gue gak naek. Hahaha. Peace..! :-D

Cerita ini tentang kegiatan Malam Sabtu-an. Yep, karena Malam Mingguan is too mainstream, dude...

Oke. Cerita bermula Jumat sore kemarin, sekitar jam 3. Lagi asi-asik nonton Sherlock Holmes - Games of Shadows, tiba-tiba temen gue si Ridoesta sms, dia bilang mau kasih kado ke siapa gitu masa bodo, gue gak mau tau (tadinya). Bukannya gak setia kawan, tapi lagi maleeees banget keluar-keluar, kepala pusing tugas numpuk dari kapan tau (biasa, mahasiswa). Ya udah, gue bilang dengan segala jurus pengelakan yang gue tau mulai dari bos belum pulang, ujan deres, gelep, banjir bandang sampe Ampera tenggelem, dan lain-lain. Singkat cerita gue dateng, agak telat, didampingi pasangan setia gue, Uak Jo. Dengan muka cemberut kita berdua sampai di rumah Ridoesta. Klakson, manggil-manggil, ybs gak nongol. Sekitar 10 menit kemudian baru nongol dengan wajah polosnya. Entah mau bilang apa gue. Sembari menunggu Rizky, gue dan Uak disuguhi air mineral cup. Dan, setengah jam kemudian yang ditunggu-tunggu dateng juga. Dan berangkat dari rumah Rido (capek pake esta, Rido aja lah) sektar jam 8 kurang atau lewat gak tau.

Dari awal sebelum mobil beranjak, kami bertiga (yup, Rido gak diitung karena supir) main-main dengan duduk di belakang semua sehingga Rido sendirian di depan. Entah ini sebuah firasat, kebetulan, atau emang gue punya kekuatan magis, benda di luar mobil posisi depan kiri nanti menjadi puncak permasalahan di cerita ini.

Yap, mobil pun berangkat, dengan tujuan Bukit Lamo, tempat bernaungnya si siapa itu masa bodo gue ga mau tau. Pertama muter-muter di Kambang Iwak Kecik, ketemu cewek sama cewek (tau lah), dan lain-lain. Dan tanpa tujuan yang jelas, memasuk daerah Padang Selasa, nanya sama tukang isi pulsa di situ alamat Bukit Lamo. Didapat lah info kalau rumah sang pujaan hati Rido ada di daerah deket Poligon. Gak tau juga kenapa bisa nyampe situ.

Masuk situ, muter-muter komplek Grand Hill. Nanya satpam, gak ketemu. Keluar lagi. Berenti sebentar di jalan besar Poligon (gak tau namanya). Begitu jalan lagi, Ridho berkata "Ky. Ini mobil aneh na. Jingok eee. Nah, ke kiri terus dio." Daaan ban depan kiri pun kempes. Mana gak ada tukang tampal ban yang buka malem-malem gitu, yang ada cuman kios konter hape. Rido panik, cemas, keringat bercucuran, dan pucat. Yang laen bingung. Gue? Gue sih biasa aja, gue selalu berusaha tetap tenang, jarang gue cemas, panik, takut, segala macem.

Gak tega ngeliat mereka gitu, ya gue inisiatip ngegantiin tuh ban yang kempes pake ban cadangan dengan asumsi, setiap mobil dilengkapi dengan satu ban cadangan, dongkrak, dan perkakas buat mempreteli ban. Gue langsung duduk depan bumper depan, nunduk, mencari tempat yang tepat buat menyangga mobil dengan dongkrak. Ketemu, gue minta Rido dan yang lain cariin dongkrak, kunci Inggris, dan ban cadangan. Ban cadangan ketemu kecuali dongkrak dan kunci Inggris. Bagasi belakang udah diobrak-abrik, gak ketemu. Eh, ternyata di bawah bangku depan tempat yang tadi kita kosongin itu. Singkat cerita, gue mulai dongkrak tuh mobil, sementara mereka bertiga berkutat melepaskan ban cadangan dari tempatnya. Dengan pencahayaan seadanya (dari flash hape), dan tukang isi pulsa yang ngeliatin, mobil sudah terangkat, dan ban siap diganti. Gak nyampe satu jam, ban selesai dipasang, dan kembali melanjtkan pencarian rumah siapa itu masa bodo gue gak mau tau.

Dengan bantuan GPS, alamat ditemukan. Entah sekarang manusia dalam hal navigasi bisa kalah sama benda tak bernyawa (*merenung*). Sampai di komplek Green Hill (yep, bukan Grand Hill ternyata), di arahin satpam yang ada tanpa alasan yang jelas. Absurd memang. Dan, pertemuan Rido dengan si siapa itu masa bodo gue gak mau tau berlangsung singkat. Tanpa basa-basi, Rido langsung kasih kado, dan say bye-bye. WTF..!?!?!?
Bentar amat. Gak sebanding sama perjuanganna mencapai ke situ. Ckckck. Yah, paling nggak udah dikasih.

Ending cerita, dari situ, kami berempat langsung mencari makan. Tempat biasa, KFC Kambang Iwak. Entah kenapa tempat itu menjadi tempat favorit. Entah karena pelayananna yang memaskan, suasana yang cozy, atau karena apa hanya kami yang tau. Seperti biasa, order 1x, duduk 2 jam lebih. Mungkin udah hapal kali petugas situ.

Selesai makan-makan, sekitar pukul 11:41 PM, tidak langsung pulang. Masih ada 1 agenda rutinitas menunggu, yaitu CUCI MATA..!!! Kebetulan, buat yang udah tau kalo daerah Kambang Iwak itu daerah tempat beredarnya...ehm...ehm...ya gitu deh. Dan seperti biasa, keliling daerah Kambang Iwak - Talang Semut sampai berkali-kali, baru pulang ke rumah Rido buat mengambil motor yang tadi dititipkan sebelum berangkat. Daaaaaaaaan berhasil sampai rumah dengan selamat sekitar pukul 12:32 AM.

Dari sekian banyak kegiatan kami, Laponta FC, cuman ini yang mau gue ceritain kali ini. Karena ini pertama kalinya gue dongkrak mobil. Sendirian. Hahaha. Entar laen kali gue ceritain yang lebih saru...eh, seru. Hahaha.

Thursday, November 15, 2012

Tutorial Pt.3: Merubah Alfabet, Simbol Matematika, dan Tanda Baca Menjadi Biner

Oke... Lanjut ke tutorial berikutnya, yaitu cara mengubah huruf, tanda baca, dan sejenisnya menjadi kode biner.

Dalam tutorial kali ini, kita gak bisa langsung begitu aja mengubah alfabet ke kode biner berdasarkan urutan abjadnya. Kenapa? Itu karena:
  1. Hal mendasar, huruf A tidak sama dengan 1, sehingga kode biner untuk a bukan 0001;
  2. Dalam kode biner, A dan a itu berbeda.
Terus, kalo begitu gimana donk ngubahnya?
Untuk itu kita perlu bantuan. Bantuan tersebut berupa tabel ASCII (American Standard Code For Information Interchange). Tabel ASCII ini mengkombinasikan bilangan oktal (0-7) dan bilangan heksadesimal (0-9, dilanjutkan A-F). Bilangan oktal diletakkan sebagai kolom dan heksa sebagai baris, untuk mudahnya liat langsung aja deh.
Nah. Itu adalah tabel ASCII.

Oke. Kita langsung aja ke tutorialnya yah.
Misal, kita mau tulis nama kita (untuk contoh, gue pake nama gue aja yah), "Ezra".
Nah, kita liat posisi masing-masing huruf dari nama kita pada tabel ASCII, koordinatnya ditulis dengan format (kolom,baris) yah.

Nih:
Kita harus pegang kuat prinsip A tidak sama dengan a. Jadi
E (4,5)
z (7,A)
r (7,2)
a (6,1)
Terus, angka-angka koordinat tersebut kita konversi ke bilangan biner. Udah tau kan? kalo belum tau, klik di sini untuk cara konversi bilangan desimal ke bilangan biner.
Oke, dari hasil konversi itu di dapat
E = 0100 dan 0101 = 01000101
z = 0111 dan 1010 = 011111010
r = 0111 dan 0010 = 01110010
a = 0110 dan 0001 = 01100001
Maka, bilangan biner untuk kata "Ezra" adalah 01000101 011111010 01110010 01100001.

Untuk mudahnya, nih, gue kasih daftar bilangan biner dari 0-9, dan dari A-F.
0 = 0000
1 = 0001
2 = 0010
3 = 0011
4 = 0100
5 = 0101
6 = 0110
7 = 0111
8 = 1000
9 = 1001
A = 1010
B = 1011
C = 1100
D = 1101
E = 1110
F = 1111

Muncul pertanyaan, kenapa dari A-F itu kode binernya sama seperti angka 10-15? Itu sama karena dalam bilangan heksa berlaku 16 jenis bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. A dihitung 1=10, B dihitung 11 C dihitung 12, dan seterusnya sampai F.

Untuk tanda baca, cara konversinya sama seperti alfabet di atas, juga masih menggunakan tabel ASCII tadi.

Sekian info dari saya. Semoga menambah wawasan anda tentang biner.

N.b.: Cocok buat kado ultah kalo punya kenalan, temen, gebetan, pacar, atau anggota keluarga yang hobi memecahkan kode.

Thursday, November 8, 2012

Binary Tutorial Pt.2: Konversi Bilangan Biner ke Desimal

Well, udah lama gak update blog lagi, banyak tugas, cuy. :P

Oke.
Lanjut lagi ke tutorial kemarin. Kalo kemarin dari desimal ke biner, sekarang dari biner ke desimal (kebalikannya gitu, -red).

Untuk konversi ini, caranya adalah kebalikan dari konversi kemarin. Kalau kemarin dibagi 2, sekarang dikali 2.
Caranya? Langsung aja ya.
:D

Kita pakai angka biner dari tutorial yang lalu, 11011.  Iya, gue tau itu angka biner dari 27, tapi ikutin dulu cara konversinya.
Pertama, tulis angka tersebut dari belakang, karena ini 11011, jadi gak keliatan bedanya mana depan mana belakang.
Kemudian, setiap angka tersebut dikalikan 2 yang telah dipangkatkan dari 0 (nol) sampai n-i.
Nih, contohnya:
1 x 20 = 1
1 x 21 = 2
0 x 22 = 0
1 x 23 = 8
1 x 24 = 16
....dst
Kemudian jumlahkan seluruh angka tersebut, 1 + 2 + 0 + 8 + 16 = 27

masih bingung?
Nih contoh lagi.

Diberikan bilangan biner 10111001. Berapakah angka desimal untuk bilangan biner tersebut?
1 x 20 = 1
0 x 21 = 0
0 x 22 = 0
1 x 23 = 8
1 x 24 = 16
1 x 25 = 32
0 x 26 = 0
1 x 27 = 128
Maka, 1 + 0 + 0 + 8 + 16 + 32 + 0 + 128 = 185.

Untuk mengeceknya, kita lakukan konversi lagi ke bilangan biner.
185 : 2 = 92 (sisa 1)
92 : 2 = 46 (sisa 0)
46 : 2 = 23 (sisa 0)
23 : 2 = 11 (sisa 1)
11 : 2 = 5 (sisa 1)
5 : 2 = 2 (sisa 1)
2 : 2 = 1 (sisa 0)
1 : 2 = 0 ( sisa 1)
0 : 2 = 0 (sisa 0)
Maka, didapat 010111001, angka 0 di depan bisa dihilangkan sehingga menjadi 10111001.

Mudah bukan?
See you at next tutorial..!
:D

Sunday, September 9, 2012

Binary Tutorial Pt.1: Konversi Desimal ke Biner

Dalam dunia perkomputeran (IT bahasa kerennya), dikenal begitu banyak sistem penomoran, salah satunya adalah penomoran biner.

Biner, merupakan sistem penomoran yang terdiri dari 2 angka, yakni 1 (satu) dan 0 (nol). UNtuk merubah dari angka desimal menjadi angka biner, kita cukup membagi bilangan tersebut dengan angka 2 (dua) hingga menghasilkan angka 0 (nol) dari pembagian tersebut.

Contoh 1:
Mengubah angka desimal 10 (sepuluh) ke sistem penomoran biner.
     10 : 2 = 5 (sisa 0)
       5 : 2 = 2 (sisa 1)
       2 : 2 = 1 (sisa 0)
       1 : 2 = 0 (sisa 1)
Kemudian, untuk menulis nomor biner dari angka 10 adalah sebagai berikut
   - Tulis sisa pembagian tahap pertama, 0 (nol), di sebelah kanan;
   - Tulis sisa pembagian tahap kedua, 1 (satu), di sebelah kiri sisa pembagian tahap pertama;
   - Lakukan langkah tersebut sampai sisa dari pembagian yang terakhir.
kemudian didapat bentuk biner dari angka desimal 10, yaitu 1010.

Contoh 2:
Mengubah angka desimal 27 (dua puluh tujuh) menjadi angka biner.
     27 : 2 = 13 (sisa 1)
     13 : 2 = 6 (sisa 1)
       6 : 2 = 3 (sisa 0)
       3 : 2 = 1 (sisa 1)
       1 : 2 = 0 (sisa 1)
Maka didapat lah 11011.

Mudah, kan?
Well, dalam tutorial berikutnya akan dibahas cara mengkonversi angka biner menjadi angka desimal.

Monday, April 23, 2012

Sekilas Tentang @BonJoviFCIndo (Bon Jovi Fans Club Indonesia)



Hi, guys.

Mungkin ada beberapa yang belum kenal sama gw. Well, gw adalah Gerardus Ezra Subagio, Administrator #4 dari sebuah grup fan-base di Facebook yang bernama BON JOVI FANS CLUB INDONESIA. Tugas gw di situ sebenarnya adalah bagian yang "mengurusi" foto-foto di grup tersebut berhubung 30% dari semua foto di situ gw yang upload. Hahaha. Gak penting deh. Well, sebenernya yang mau gw ceritain di sini adalah grup ini secara keseluruhan.

BON JOVI FANS CLUB INDONESIA (BJFCI)
Bon Jovi Fans Club Indonesia dulunya bernama Bon Jovi Fans Indonesia (BJFI). Grup ini didirikan oleh Ruri Jovi pada tanggal 19 Agustus 2009. Yep, Agustus ini, grup ini akan berumur 3 tahun. Ketika gw join grup ini,  kira-kira tahun 2010 (gw masih kelas 2 SMA) member yang ada hanya belasan orang. Beberapa yang gw kenal diantaranya adalah @WaraBongiovi@Witjovi, dan lain sebagainya. Masih inget nggak waktu jaman di grup yang postingan dibales postingan, bukan komentar, dan masih ada Discussion Board..? Kira-kira begitulah grup ini dulu. Admin di situ juga baru ada 2, yaitu bro Ruri dan mbak Wara yang sering disalah artikan sebagai laki-laki. Hehehe.

Pas jaman-jaman sepi, begitu gw nyebutnya, sekian belas sesepuh ini mulai "membuka" grup ke khalayak umum. Mulai dari meng-invite seluruh friend di Facebook tanpa terkecuali, memposting link di wall, sampe lewat radio secara kurang legal, yakni diselipin lewat sms request lagu. Yah, semua cara memang dianggap legal berhubung kita mau mengenalkan grup ini ke khalayak umum.

Ketika member mencapai sekian ratus, mbak Wara "merekrut" beberapa rekan Facebooknya untuk menjadi administrator page. Dari sekian orang yang pengen, dipilihlah 4 orang yang nantinya akan membantu mengurus grup tersebut. Keempat orang tersebut adalah:
  • Iwan Rasta Satu
  • Yohannes Rpk
  • Gerardus Ezra, dan
  • Petrus Hawula
Ketika masa-masa ini, grup ini belum begitu nampak di lingkungan publik. Tapi, mulai ada banyak event-event yang berlangsung. Beberapa di antaranya adalah Gathering, nginep bareng, dsb. Yang paling sering diadain sih Gathering. Jujur, sebagai admin, gw adalah satu-satunya orang yang belum pernah ikut acara apapun di BJFCI ini. Dari awal terbentuknya sampe sekarang. Yang bisa gw sumbangin adalah ide-ide, pendapat-pendapat, dan gagasan-gagasan gw.

Well, lanjut. Pada umurnya yang kedua, grup ini mengadakan Gathering akbar yang diadakan di Blok M Plasa. Gathering ini bisa dibilang sebagai salah satu gathering yang paling sukses karena banyaknya anggota yang hadir. Selain itu, gathering ini juga  dinilai penting dikarenakan gw anggap sebagai titik loncat BJFCI dari sebuah grup FB biasa menjadi sebuah fan base yang merangku seluruh fans Bon Jovi di Indonesia. Beberapa event lain mulai diadakan, seperti lomba membuat puisi bertemakan Cinta dan Bon Jovi, karangan essay, dan lain sebagainya, yang tentunya dengan pemberian hadiah untuk pemenang. Dan hadiahnya nggak tanggung-tanggung, mulai dari CD Impor (original lho) sampai Box Set 100,000,000 Bon Jovi Fans Can't Be Wrong..!!!

Sekarang, BJFCI sudah mulai melebarkan sayap. Mulai dari website pribadi (masih dikembangkan), blog, grup, bahkan member card. Dan sekarang, grup ini sedang mengusahakn sebuah acara penggalangan dana untuk Pak Raden.

So, jikalau ada beberapa di antara kalian yang menyukai Bon Jovi, silahkan join di grup ini. Bebas, tidak dipungut biaya, plus semua member yang ada di situ baik-baik, kok. Satu hal yang gw banggain dari grup ini adalah ini adalah grup yang paling rapi yang pernah gw kunjungin.

See you there, guys.

Admin 4
In charge of photos

Gerardus Ezra

Saturday, April 21, 2012

Menceritakan Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory


Cover album Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory
Metropolis Pt.1: Scenes From A Memory merupakan album kelima Dream Theater yang dirilis pada tahun 1999.   Lagu-lagu dalam album ini sebenarnya adalah satu kesatuan cerita. Pas dibuat pertama kali merupakan satu kesatuan lagu engan durasi 23 menit yang merupakan sekuel dari lagu  Metropolis Pt.1: The Miracle and The Sleper dari album Images and Words. Album ini sendiri bercerita tentang seorang pria bernama Nocholas yang mencoba untuk mengungkap masa lalunya yang berisikan kisah cinta, pembunuhan, dan ketidaksetiaan.

Tracklist:
  1. Regression
  2. Overture 1928
  3. Strange Déjà Vu
  4. Through My Words
  5. Fatal Tragedy
  6. Beyond This Life
  7. Through Her Eyes
  8. Home
  9. The Dance Of Eternity
  10. One Last Time
  11. The Spirit Carries On
  12. Finally Free


Tokoh-tokoh:

  • Nicholas
  • Hipnoterapis
  • Orang tua
  • Victoria Page (Metropolis)
  • Senator Edward Baynes (The Miracle)
  • Julian Baynes (The Sleeper)
Story:
Album dimulai dengan lagu Regression yang menceritakan ketika Nicholas menemui seorang ahli terapis karena merasa dihantui oleh seorang wanita di dalam mimpinya. Pada akhir lagu, diketahui bahwa wanita tersebut bernama Victoria.

Album terus berlanjut dengan lagu Overture 1928. Lagu ini menggambarkan ketika Nicholas sedang dalam keadaan terhipnotis. Ia mulai fokus kepada wanita yang ia temui di mimpinya itu.

Kemudian, dalam lagu Strange Déjà Vu diketahui bahwa Nicholas telah masuk ke alam bawah sadarnya. Ia masuk ke sebuah rumah, dan melihat ruangan - yang diselimuti hawa dingin menusuk - yang tidak asing baginya namun ruangan tersebut belum pernah ia datangi sebelumnya. Ia menaiki tangga menuju ruangan di lantai atas, dan masuk ke ruangan itu, yang ternyata di ruangan itu lah ia bertemu dengan Victoria. Ketika ia melihat ke cermin yang tergantung di dinding, ia melihat bayangan muncul semakin jelas membentuk wajah dari seseorang yang tak asing, Victoria. Kemudian ia berkata kepada bayangan itu "Young child, won't you tell me why I'm here?" yang artinya "Hai, maukah anda menjelaskan kenapa saya bisa berada di sini?" Namun bayangan itu hanya diam, tapi dari matanya bisa disimpulkan bahwa ada sesuatu yang ia pendam, sesuatu yang sangat menyaktkan. Tetapi kemudian bayangan tersebut berkata "tears my heart into two. I'm not the one the Sleeper thought he knew" yang kemudian diketahui bahwa ia telah berselingkuh dengan Edward Baynes (The Miracle), saudara kandung Julian Baynes (The Sleeper). Ia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan terhadap Julian.

Kemudian, Nicholas pun kembali ke kesadarannya, tetap dengan pertanyaan di kepalanya, kenapa dengan gadis tersebut, mengapa ia kerap menghantui mimpinya. Ia pun berusaha untuk menemukan jawaban atas mimpinya itu.

Setelah mencoba menemukan jawaban dari mimpinya, ia pun harus menelan fakta bahwa Victoria adalah dirinya sendiri. Dengan kata lain, ia adalah reinkarnasi dari Victoria. Kisah ini tergambar jelas dalam lirik lagu lagu Through My Words, yang berbunyi:
"All your eyes have ever seen, all you've ever heard, is etched upon my memory, is spoken through my words. All that I take with me is all you've left behind. We're sharing one eternity, living in two minds. Linked by an endless thread, impossible to break."
Pada malam-malam berikutnya, seperti yang diceritakan di lagu Fatal Tragedy, mimpinya semakin menjadi-jadi. Ia mendengar tangisan seorang wanita, tapi tidak mengetahui dari mana asalnya. Merasa terganggu dengan suara itu, ia pun memutuskan untuk keluar untuk menghilangkan beban pikiran. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seseorang yang sudah tua, ia berbincang dengannya, dan ternyata orang tua tersebut mengetahui tentang Victoria. Ia pun bertanya, namun tetap tidak menemukan kejelasan. Ia pun menemui ahli hipnoterapis yang dulu pernah ia temui. Sejalan dengan waktu, ai pun kembali ke alam bawah sadar, "Now it is time to see how you died, remember the death is not the end. But only a transition." kata sang ahli hipnoterapis.

Dalam keadaan terhipnotis, seperti dalam lirik lagu Beyond This Life, Nicholas melihat seseorang, sedang membaca koran bertanggal 18 Oktober 1928 dengan headline:
"Murdered. A young girl killed. Desperate shooting at Echo's Hill. Dreadful ending, killer died. Evidently suicide."
Setelah ia baca lebih jelas artikel tersebut, ia menemukan bahwa itu adalah Victoria. Dalam pembacaannya lebih lanjut, ia juga menemukan bahwa ada seorang saksi yang melihat kejadian itu. Saksi tersebut mencoba untuk membantu, tapi terlambat. Pembunuh itu sudah membunuh Victoria. Kemudian saksi tersebut mencoba meredakan situasi dengan mencoba menenangkan sang pembunuh, yang kemudian mengarahkan pistolnya ke dirinya sendiri. Namun dalam artikel itu, disebutkan bahwa ada sesuatu yang ganjil. Polisi menemukan bahwa ada sebilah pisau tergeletak di tanah, juga ada satu botol whiskey yang terjatuh didekatnya, ditambah pesan di kantung jaket sang pembunuh yang bertuliskan "This feeling inside me, finally found my love, I've finally broke free. No longer torn in two. I'd take my own life before losing you." Kasus ini pun menjadi semakn membingungkan. Alih-alih menemukan jawaban, ia malah menemukan pertanyaan, siapa yang membunuh Victoria. Ia pun kembali terbangun dari alam bawah sadarnya.

Beberapa hari pasca mengetahui bahwa Victoria ternyata dibunuh, Nicholas pun merasa iba dan sedikit bersalah. Ia kemudian mengunjungi makam Victoria. Perasaannya semakin menjadi-jadi ketika ia membaca tulisan ada batu nissan makam Victoria, seperti yang dikutip dari lagu Through Her Eyes:
"Just beyond the churchyard gates, where the grass is overgrown, I saw the writing on her stone. I felt like I would suffocate. 'Inloving memory of our child. So Innocence, eyes open wide.' I felt so empty as I cried, like part of me had died."
Hatinya terasa tercabik-cabik, ia merasa sebagian hidupnya telah tiada. Namun ia tetap harus menyelesaikan masalahnya untuk menemukan dirinya di masa lalu. Ia pun mengucapkan selamat tinggal kepada Victoria.

Dalam lagu berjudul Home, diketahui bahwa Julian hanya tinggal sebuah teka-teki bagi Victoria. Victoria meninggalkan Julian karena kecanduannya akan alkohol dan judi yang tak kunjung membaik. Dalam kesedihannya, ia dihampiri oleh Edward, ia pun menangis di pelukan Edward. Diperjelas dalam lirik "I remember the first time she came to me, she poured her soul out all night and cried. I remember I was told there's a new love that's born for each one that has died" Ia pun jatuh cinta dengan Edward, saudara Julian, dan begitu pula dengan Edward.

Kembali ke masa sekarang, Nicholas pun penasaran dengan bukti-bukti pembunuhan yang ia temukan di koran ketika ia memasuki alam bawah sadarnya saat proses hipnotisnya yang terakhir kemarin. Ia mencoba merangkai kejadian demi kejadian.  Dan menemukan keganjilan, seperti yang diungkapkan dalam lagu One Last Time:
"It doesn't make any sense, this tragic ending. In spite of the evidence, here's something still missing. Heard some of the rumors told, a taste of one's wealth. Did Victoria wound his soul? Did she bid him farewell?"
Dalam lagu tersebut juga diceritakan bahwa Nicholas mengunjungi rumah Edward, tempat Edward dan Victoria bercinta seperti yang dikisahkan dalam lagu Home dan The Dance Of Eternity, yang menurutnya memegang peranan penting dalam kematian Victoria. Begitu ia menelusuri rumahnya, ia terhenyak dalam pikirannya, ia merasakan apa yang dirasakan oleh Victoria ketika berjalan di dalam rumah Edward, meskipun saat itu Nicholas sedang dalam keadaan sadar. Begitu juga ketika ia menaiki tangga menuju kamar Edward, semua tampak tidak begitu asing. Di kamar itulah ia bertemu dalam Victoria di mimpinya (lihat Strange Deja Vu). Di kamar itu pula, ia menemukan sebuah bukti, sebuah diary milik Edward. Sekarang semuanya telah menjadi jelas. Siapa yang membunuh Victoria, serta bukti-bukti ganjil yang ditemukan di TKP. Ia merasa tenang.

Malamnya, ketika ia tertidur, ia kembali bertemu dengan Victoria. Seperti yang ada di dalam lagu The Spirit Carries On, Victoria berkata "Move on, be brave. Don't weep at my grave. Because I am no longer here. But please never let your memories of me disappear." Victoria berkata bahwa ia sudah tenang di alam sana, Nicholas tidak perlu khawatir Victoria kembali menghantuinya. Namun ia berpesan agar Nicholas tidak melupakan dirinya.

Keesokan harinya, Nicholas kembali menemui ahli hipnoterapis. Namun Nicholas ditipu oleh ahli hipnoterapis tersbut. Ia dihipnotis untuk kembali ke saat Victoria di bunuh. Kisah tersebut tertulis jelas dalam lirik lagu Finally Free.
"The Miracle: Friday evening, the blood still on my hands to think that she would leave me now for that ungrateful man. Sole survivor, no witness to the crime. I must act fast to cover up, I think that there's still time. He'd seem hopeless and lost with this note. They'll buy into the words that I wrote. 'This feeling inside me, finally found my love, I've finally broke free. No longer torn in two, I'd take my own life before losing you'

Victoria: Feeling good this Friday afternoon, I ran into Julian, said we'd get together soon. He's always had my heart, he needs to know. I'll break free of the Miracle, it's time for him to go."
Dikatakan bahwa Edward lah yang membunuh Victoria. Kejadian jelasnya dilihat Nicholas dalam alam bawah sadarnya, Victoria sedang menunggu Julian di malam hari, di dekat rumah Julian. Begitu Julian datang, ia menceritakan semuanya kepada Julian, dan meminta maaf kepada Julian. Julian pun memaafkannya. Tanpa mereka ketahui, datanglah Edward. Ia membawa sebuah revolver dan mengacungkannya ke arah Victoria. Julian mencoba membatalkan aksi Edward tersebut dengan sebilah pisau miliknya, botol whiskey Julian terjatuh ke tanah, Julian tertembak di dada. Victoria pun berteriak histeris. Kemudian, Edward, dengan pistol megarah ke Victoria, berkata "Open your eyes, Victoria." dan menembak Victoria. Sebelum lari, ia pun menyelipkan pesan yang telah dibuatnya ke saku jaket Nicholas. Sadar dari pingsannya, Julian yang sekarat, mendekati Victoria, memeluknya, dan kemudian keduanya meninggal.

Jelaslah sudah bahwa Edward merupakan pembunuh mereka berdua, Edward lah lelaki yang ia lihat sedang membaca koran, Edward pula lah yang mengaku sebagai saksi kepada polisi. Jelaslah semua keganjilan yang ditemukan di TKP. Nicholas pun kembali ke alam sadarnya dengan perasaan lega. Ia pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Nicholas menghenyakkan diri ke kursi di ruang kerjanya, sembari mematika televisi dan memutar piringan hitam sambil meminum segelas whiskey. Pikirannya telah bebas akan Victoria. Tanpa disadarinya, seseorang masuk ke ruang kerjanya, membawa sebilah pisau, dan berkata dengan suara yang tak asing bagi Nocholas "Open your eyes, Nicholas."

Kesimpulan:
Nicholas adalah reinkarnasi dari Victoria yang tewas dibunuh oleh selingkuhannya yang juga saudara Julian, Edward. Diketahui juga bahwa ahli terapis yang menangani Nicholas adalah reinkarnasi dari Edward itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa Nicholas kemudian dibunuh oleh ahli terapisnya.

Friday, April 20, 2012

Top 10 Dream Theater's Songs

Dream Theater
Left to right: Petrucci, Rudess, LaBrie, Myung, Portnoy

Dream Theater merupakan sebuah mega band beraliran progressive rock yang begitu melegenda dikarenakan personilnya yang merupakan pemain musik top dunia, dan juga karena sebagian besar personilnya merupakan lulusan sekolah musik Berkeley. Dikarenakan kepakarannya dalam bermusik, lagu-lagu yang mereka hasilkan tentu tidak biasa. Berikut 10 lagu top mereka menurut pendapat saya:

METROPOLIS PT.1: THE MIRACLE AND THE SLEEPER (Images and Words, 1992)
Lagu yang berasal dari album Images and Words ini berada di urutan pertama dikarenakan keunikan yang dimiliki lagu ini. Dikatakan unik karena lagu ini menceritakan suatu kisah cinta segitiga antara Metropolis (yang kemudian dikenal dengan nama Victoria), The Miracle (Edward Baynes), dan The Miracle (Julian Baynes). Dalam lirik lagu ini, ada 3 unsur penting yang menceritakan kisah tersebut secara garis besar, yakni:
  • "Death is the first dance. Eternal. There's no more freedom. The both of you will be confined to this mind."
  • "Deceit is the second without end. This city's cold blood teaches us to survive. Just keep my heart in your eyes and we'll stay alive." 
  • "Now the Miracle and the Sleeper know that the third is love. Love is the dance of eternity."

FINALLY FREE (Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory, 2000)
Merupakan lagu terakhir dari album berjudul Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory. Lagu ini berisikan kesimpulan akhir dari keseluruhan lagu yang ada di album tersebut. Album itu sendiri merupakan penjabaran dari lagu Metropolis Pt.1 yang bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Victoria, Edward, dan Julian yang berakhir tragis. Yang ,membuatnya menarik adalah twist ending yang terdapat di lagu ini. Penasaran?





A NIGHTMARE TO REMEMBER (Black Clouds & Silver Linings, 2009)

Lagu pertama dari album Black Clouds & Silver Linings ini liriknya menceritakan tentang kecelakaan yang terjadi di masa lalu John Petrucci, gitaris Dream Theater. Diceritakan jelas dalam liriknya sebagai berikut:
Without warning, out of nowhere, like a bullet from the night. Crushing glass, rubber and steel, scorching fire, glowing lights. ... Lying on the table in this unfamiliar place. I'm greeted by a stranger, a man without a face. ... He shined a light into my eyes and said "Take this for the pain." ... It's a miracle he lived, it's a blessing no one died. By the grace of God above, everyone's survived.

THE BEST OF TIMES (Black Clouds & Silver Linings, 2009) 

Lagu ini dibuat khusus oleh Mike Portnoy sebagai kenangan akan mendiang ayahnya yang meninggal karena kanker. Bagi para penggemar Dream Theater, ini merupakan lagu dengan lirik yang sederhana, tapi cukup untuk membuat hati tersayat.
But then came a call, our lives changed forever more. You can pray for the change, but prepare for the end. ... These were the best of times. I'll miss these days. Your spirit guide my life each day.
Dalam extended play yang berjudul Wither, terdapat versi lain dari lagu ini, yakni yang dinyanyikan oleh Mike Portnoy sendiri.


SIX DEGREES OF INNER TURBULENCE (Six Degrees Of Inner Turbulence, 2002)

Lagu epic berdurasi 42 menit ini menceritakan tentang gangguan kejiwaan yang terjadi pada manusia, seperti  kepribadian ganda, trauma, schizophrenia, stres pasca melahirkan, autis, serta disasosiatif. Lagu ini terbagi menjadi 8 bagian, yakni:

  • Overture (instrumental)
  • About To Crash
  • War Inside My head
  • The Test That Stumped Them All
  • Solitary Shell
  • About To Crash (Reprise)
  • Losing Time/Grand Finale

I WALK BESIDE YOU (Octavarium, 2005)
Merupakan salah satu lagu pendek dari Dream Theater, salah satu lagu Dream Theater yang mudah didengar (easy-listening), namun tetap memiliki sentuhan khas Dream Theater seperti permainan simbal Mike Portnoy.







THE SPIRIT CARRIES ON (Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory, 2000)

Salah satu lagu "slow" dari Dream Theater, yang juga merupakan salah satu hits mereka. Lagu ini menceritakan puncak dari pencarian Nicholas akan perempuan yang sering muncul dalam mimpinya. Seperti yang dikatakan pada lagu tesebut:
I used to be frightened of dying, I used to think that death was the end. But that was before, I'm not scared anymore. I know that my soul will transcend. ... Victoria's real, I finally feel a peace with the girl in my dreams. And now that I'm here. It's perfectly clear. I've found out what all this means.
Di lagu ini juga akan terdengar permainan gitar dari John Petrucci yang begitu menyayat dan dalam yang diimbangi dengan ketukan kombinasi permainan simbal dan snare khas Mike Portnoy.

CONSTANT MOTION (Systematic Chaos, 2007)

Lagu dibuka dengan permainan hi-hat khas Mike Portnoy yang diikuti dengan raungan gitar John Petrucci. Sekilas seperti tidak ada yang spesial dalam lagu ini, seperti lagu-lagu Dream Theater ada umumnya. namun, jika dicermati dengan baik, lagu ini merupakan salah satu lagu mereka yang sangat susah untuk dimainkan, dengan kata lain, "ber-skill" tinggi. Terutama di bagian solo di mana Mike Portnoy memainkan kombinasi hi-hat, snare, dan octobans dengan sangat luwes. Terdengar simpel namun susah untuk diikuti. Cocok untuk digunakan sebagai lagu penyemangat.

A RITE OF PASSAGE (Black Clouds & Silver Linings, 2009)

Lagu ini menceritakan tentang organisasi Freemasonry.
Since the New World Order plagued upon our fears, spreading accusations, and their radical ideas. A brotherhood of wisdom, strength, and dignity. Its rituals and secrets remain a mystery. beneath an ever watchful eye, the angels of the temple fly.

HONOR THY FATHER (Train Of Thought, 2003)

Lagu ini menceritakan tentang ayah tiri Mike Portnoy. Mike Portnoy tidak begitu suka dengan ayah barunya itu, seperti yang dikatakannya, "I'm not very good at writing a love song, so I decided to write a hate song." Suasana kebencian makin terasa dengan disisipkannya beberapa potongan dialog dari film Magnolia dan At Close Range.

Thursday, April 19, 2012

Sekilas tentang A Dramatic Turn Of Events


A Dramatic Turn Of Events
A Dramatic Turn Of Events merupakan salah satu album Dream Theater yang paling kontroversial. Mengapa? Hal ini dikarenakan hengkangnya sang drummer legendaris, Mike Portnoy, dari Dream Theater yang tentu menimbulkan pertanyaan dari berbagai kalangan. Bagaimana bisa ia keluar, siapa yang menggantikannya, dsb.

Left to right: Mike Mangini, John Myung, James LaBrie, Jordan Rudess, John Petrucci

Pengganti Mike Portnoy adalah Mike Mangini. Pria kelahiran Newton, Massachussetts, tanggal 18 April 1963 inilah yang lolos audisi drummer Dream Theater, mengalahkan 6 peserta lainnya. Sekadar tambahan, peserta audisi tersebut adalah drummer-drummer kelas dunia, seperti drummer G3, Extreme, dll. Peserta-peserta tersebut adalah Mike Mangini, Derek Roddy, Thomas Lang, Virgil Donati, Marco Minnemann, Aquiles Priester, dan Peter Wildoer. Dalam audisi tersebut, tiap peserta diminta memainkan drum pada lagu-lagu Dream Theater, yakni A Nightmare To Remember (alb: Black Cluds & Silver Linings), The Sipirt Carries On (alb: Metropolis Pt.2), dan The Dance Of Eternity (alb: Metropolis Pt.2) . Peserta juga diminta untuk melakukan jam session bersama angggota Dream Theater lainnya dan serangkaian test riff di mana mereka hanya diberikan ketukan berupa notasi angka.

Bersama Mangini, Dream Theater telah merilis satu album berjudul A Dramatic Turn Of Events pada 13 September 2011 kenarin. Di tengah spekulasi bahwa judul album adalah referensi samar untuk keberangkatan dari Mike Portnoy, Jordan Rudess menekankan bahwa itu sama sekali bukan referensi untuk siapapun, melainkan judul referensi tema berulang album perubahan dramatis seperti mental, fisik dan agama / rohani. Rudess juga telah mengatakan bahwa untuk album ini, Dream Theater telah mengalami perubahan musik, kembali mengevaluasi dan restrukturisasi "siapa kita dan apa yang kita lakukan". Rudess juga menggambarkan musik album sebagai "berat, latin, dan menghancurkan" dengan berbagai macam suara. Dia juga telah menyebutkan sering menggunakan album dari piano. John Petrucci menyebutkan bahwa album "menceritakan sebuah cerita ... tidak secara harfiah tetapi secara emosional" dan menyamai pengalaman ini dengan sebuah "roller coaster".

Dalam ulasan A Dramatic Turn Of Events, Rich Wilson menjelaskan materi album mengarah ke progressive rock dan menjadi "pengingat spiritual" dari album-album Dream Theater seperti Images And Words dan Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory.

Berikut tracklisting dari album A Dramatic Turn Of Events:
  1. On The Backs Of Angels 
  2. Build Me Up, Break Me Down
  3. Lost Not Forgotten
  4. This Is The Life
  5. Bridges In The Sky
  6. Outcry
  7. Far From Heaven
  8. Breaking All Illusions
  9. Beneath The Surface
Tambahan:
  • A Dramatic Turn Of Events Limited Deluxe Collector's Edition berisi 2 disc dimana disc kedua berisi rekaman instrumental untuk tiap lagu.
  • "Bridges In The Sky" awalnya diberi judul "The Shaman's Trance".
  • A Dramatic Turn Of Events adalah album pertama Dream Theater dimana John Myung membantu dalam proses penulisan lirik sejak lagu Fatal Tragedy dari album Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory.
  • Paul Northfield mengisi suara di lagu "Brakng All Illusions".

Overture.

Welcome to my blog.

This House Is Not For Sale Review: II. Track by Track (Reg)

Jakarta, 18 Mei 2017 Jarak antara Part satu  dan Part dua lumayan jauh. Yaaaaa.... gimana lagi. Sibuk sih. Pergi pagi pulang malam te...