Tuesday, December 31, 2013

Looking Back This Year

"Now I hope we can laugh when we look back on this year."
(Outlaws of Love, Bon Jovi)

2013 hanya tinggal hitungan menit, atau mungkin bahkan detik. Buat gue, 2013 adalah tahun yang berwarna. Kenapa berwarna..? Karena di tahun ini banyak kejadian berwarna yang gue alamin. Dari yang paling menyenangkan, hingga yang menyedihkan. Dari kedatangan, hingga kepergian.

Secara global juga banyak kejadian yang berwarna. Seperti di awal tahun ini, kita dinobatkan sebagai "Survivor of the apocalypse" atau mereka yang selamat dari kiamat. Kalian tau sendirilah, tahun 2012 kemarin identik dengan akhir dunia yang diprediksi oleh suku Maya akan terjadi sekitar 21 Desember 2012. Dan sekali lagi, manusia terbukti salah.

Tahun ini juga, gue sudah kehilangan salah satu orang yang paling gue sayang karena sudah saatnya beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Halo, eyang, semoga eyang bahagia di sana ya.

Tahun ini, selain kehilangan, banyak yang gue peroleh. Pertama, motor Blade gue, yang dikasih bokap tanpa gue minta. Makasih banget buat motornya. Kedua adalah SIM A, terima kasih buat bapak polisi yang mau repot-repot ngurusin SIM saya. Dan kemudian, teman-teman baru di kuliah. Teman baru karena ada kebijakan baru dari para atasan universitas dan fakultas, sehingga dari 3 kelas menjadi 2 kelas. Terima kasih atas kebijakannya, karena kalo nggak terjadi, mungkin gue bakal fall in love sama orang lain. Hahaha.

Selain itu, banyak pelajaran yang gue palajarin di tahun ini. Baik itu pelajaran kuliah, ataupun lainnya. Salah satu contoh pelajaran lainnya adalah, gue belajar untuk bikin plan untuk rencana Januari 2014 nanti. Selain itu, gue juga belajar check-in tiket sendiri. Ya, meski buat kalian gak begitu signifikan, tapi buat gue, ini berarti besar.

Di tahun ini banyak kejutan yang muncul. Dan kejutan itu adalah rencana BDG 04 JNR. Sedikit cerita, rencana besar ini muncul ketika gue dan kuartet Lapo lagi makan-makan dalam rangka hari jadi gue yang ke-20. Sembari tertawa-tawa setelah makan, kami (seperti biasa) ngobrol ngalor ngidul, dan tercetuslah ide untuk ke Trans Studio. Ya, ide ini berawal dari Trans Studio.

Tahun ini juga tahun yang tersibuk buat perkuliahan gue. Semester 5. Di mana gue belajar buat nyusun proposal peelitian, dan itu gak mudah banget. dari 3 minggu, cuman bisa tidur nyenyak selama 5 hari. But those days are gone now.

Anyway, tahun ini gue juga belajar mengendarai mobil, dan sudah menabrak 1 motor, merusak 1 meteran PDAM, dan nyerempet 1 mobil lain.

Daaan...dengan berakhirnya 2013, gue mau ngucapin terima kasih buat:

  1. Buat Tuhan YME yang udah kasih semua yang gak bisa dibilang dengan kata-kata.
  2. Para pembaca blog ini, baik itu yang langganan blog ini, yang tidak sengaja meng-klik link blog ini, atau yg membaca blog ini dari artikel gue di Kaskus. Terimakasih karena kalian udah mau nyempetin waktu kalian buat membaca blog ini. Dan gue masih gak nyangka blog gue bisa tembus ribuan readers. :')
  3. Laponta FC yang selalu bisa menghibur gue dengan cara yang tidak biasa. I love you, guys.
  4. Tim inti BDG 04 JNR (gue, Rizky, dan Dini), well, semoga plan nanti berjalan lancar meski harus ada banyak konspiras yang perlu dilakukan. Hahaha. Semper fi.
  5. Buat temen-temen kelas, yang sudah bikin gue senyum tahun ini; buat yang sudah mampir di hati yang namanya belum bisa gue sebutin; terima kasih karena sudah bersama-sama menderita di semester 5 ini. At least, it made feel I'm not lonely to bear this pain. Hahaha.
  6. Buat someone special, I think you know that I like you.
Buat kalian yang namanya gak bisa gue sebutin satu per satu:
We are in the last month of the year... Just felt I should thank everyone who made me smile this year... You are one of them... So, here's a big THANK YOU..!

Di akhir kata, semoga tahun ini bisa menjadi pelajaran buat kita, bisa menjadi tolak ukur kehidupan kita untuk menjadi yang lebih baik, dapat menjadi batu loncatan untuk kita meraih cita-cita di masa depan. "Yesterday's a memory, tomorrow's a mystery." Apa yang kita hadapi di tahun berikutnya, semoga kita bisa menghadapinya dengan penuh keyakinan.


Should old acquaintance be forgot, and never brought to mind? Should old acquaintance be forgot, and old lang syne? For auld lang syne, my dear, for auld lang syne. We'll take a cup of kindness yet, for auld lang syne.
And surely you’ll buy your pint cup and surely I’ll buy mine! And we'll take a cup o’ kindness yet, for auld lang syne.
We two have run about the slopes, and picked the daisies fine. But we’ve wandered many a weary foot, since auld lang syne.
We two have paddled in the stream, from morning sun till dine†. But seas between us broad have roared since auld lang syne.
And there’s a hand my trusty friend, and give me a hand o’ thine! And we’ll take a right good-will draught, for auld lang syne.

GOODBYE 2013..!!!

Wednesday, December 25, 2013

MERRY CHRISTMAS..!!!

SELAMAT NATAL BAGI YANG MERAYAKAN. SEMOGA KELAHIRAN-NYA MAMPU MEMBAWA TERANG DAMAI BAGI KITA SEMUA

--MERRY CHRISTMAS--

Buat yang tidak merayakan, selamat liburan


Sunday, December 22, 2013

Untuk Ibu

Helai rambut memutih,jemari bergetar,tatap matapun lelah. Dan bila kaki melangkah semakin berlahan, tak pernah kau merasa letih.

Malah senyum lembutmu tetap kau berikan,dari waktu ku ditimang hingga sampai saat ini. Begitu banyak cinta kau taburkan,lebih dari bintang dilangit. Begitu luhur ilmu kau tanamkan, mengisi jiwaku, untuk bekal hidup ini. Begitu dalam laut disamudra, tak sedalam perhatianmu untuku. Begitu tinggi burung diangkasa, tak lebih tinggi dari rasa hormatku pada dirimu.

Ku tempatkan namamu diatas segalanya, terukir dalam hati ini.


SELAMAT HARI IBU
(22 DESEMBER)

"Every mother gave birth to a child. But not my mother. She gave birth to a legend. Thx, mom."

Friday, December 20, 2013

I Wish Everyday Could Be Like Christmas

What time is it? Is it that time again? When snow will be falling, friends will be calling. You know it's time when, there'll be carolers singing Silent Night. I love when they sing, the feeling it brings , it's warm as a fire is bright. Soon there'll be toys for good girls and boys, and reindeer are heading our way. Yes, and Santa will come down the chimney above. There's one thing I wanted to say.

I wish every day could be like Christmas. And if I could have one wish come true, I wish every day could be full of peace and harmony.

I saw a child sit with old Mr. Clause, looked him in the eye and he asked old Santa what peace on earth was. Now the old man grew cautious, on how he would say. That it's the greatest gift what you could give, every day.

Now the mistle-toe and the house aglow. All the world seems at ease tonight. And all that I ask when these precious moments pass, is why can't every day be so bright..?


Tuesday, October 8, 2013

... Sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. (Kej 3:19)

Sabtu, 5 Oktober 2013

Pagi itu, aku melangkahkan kaki dengan lemas setelah turun dari kendaraan yang kukendarai menuju tempat kuliahku. Ya, pagi itu memang pikiranku sedang tidak menentu. Terbebani oleh tugas, ulangan mid, kulaih tambahan, ditambah hanya mendapat jatah tidur 3 jam malam sebelumnya.

Kelas pertama adalah ujian mid semester untuk mata kuliah Kebanksentralan, dilanjutkan dua sesi kuliah tambahan untuk mata kuliah Metode Penelitian.

*****

Pagi itu, aku terbangun dengan kabar bahwa nenekku mengalami kecelakaan dalam perjalanannya menuju Gereja St. Fransiskus Asisi untuk menjalani misa harian seperti hari-hari biasanya. Di dalam kamar, hanya bisa mendengar dengan pasrah. Tak bisa tertidur, kuputuskan untuk mempercepat aktivitasku hari itu. Segera ku bersiap untuk berangkat kuliah.

*****

Pelajaran Metode Penelitian pun tak bisa kuikuti dengan lancar karena kantuk berat yang melanda akibat kurang tidur karena mengerjakan tugas untuk mata kuliah ini. Apa yang dikatakan dosen hampir tidak bisa kumengerti sama sekali, hanya sedikit yang kutangkap, yaitu analisis BLUE.

Istirahat pergantian sesi. Sekitar pukul 10 pagi itu, mendapat kabar kalau nenekku sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Cemas, panik, bingung, tidak tahu harus apa, hanya bisa pasrah. Namun, tak satupun air mata menitik.

*****

Sore itu, pesawat yang kami tumpangi mendarat di Cengkareng. Segera memesan taksi untuk mengantarkan kami ke rumah duka. Ya, memang  beliau (alm) pernah berpesan, bahwa ia tidak ingin jenazahnya ditaruh di rumah, melainkan di rumah duka.

Setibanya di rumah duka, tangis tak terbendung. Air mata yang sedari pagi tak menetes, akhirnya jatuh juga. Terbayang senyumannya, terngiang suaranya, logatnya yang khas, dan segala detil yang memang sudah menjadi ciri khasnya, semua tentangnya yang akan kurindukan seumur hidupku.

Engkau begitu cantik malam itu. Dengan pakaian terbaik yang memang telah engkau siapkan untuk menghadap Sang Pencipta. Dengan karangan bunga yang menghias di sekelilingmu. 

Selamat jalan, eyang. Terima kasih atas segala kasih sayang dan perhatian yang engkau berikan untukku. Semoga eyang bisa beristirahat dalam damai di sana. Semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya. Salam sayang dari cucu pertamamu yang begitu merindukanmu.

*********************************
"I am the resurrection, and the life: he that believeth in Me, though he were dead, yet shall he live." (John 11:25)
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (Yohanes 11:25)
"In the sweat of thy face shalt thou eat bread, till thou return unto the ground; for out of it wast thou taken: for dust thou art, and unto dust shalt thou return." (Genesis 3:19)
"Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:19)
*********************************
"As her body lies still and the ending draws near, spirit rises through the air, all her fears disappears, it all becomes clear. A blinding light comes into view, an old soul exchanged for a new. Familiar voice comes shining through. We'll meet again, someday. Soon."
********************************* 
In Memoriam, Eyang
1944-2013

Monday, September 16, 2013

Under You

Along the edges colors blur, it seems familiar
While you read your magazine
I was counting all the markers

And California seemed to draw you like a siren
From a postcard
In a letter
Or a frame of film melting

Under you, I feel your breath move in and out slowly
Under you, let go completely feeling you take over me
Take over me

A Hollywood flat where we'd laugh about our fortunes
Where we held jobs in this bar down at 3rd and San Vicente
And Ramen Noodles at 4:30 in the morning,
Where we barely could survive, I was never more alive

Under you, I feel your blood flowing out slowly
Under you, let go completely feeling you take over me
Take over me

You moved in slow degrees
A sudden memory
You're a Leonard Cohen song

But every now and then I'd swear
I see you standing
On a sidewalk,
In a restaurant,
From a taxi passing by

Under you, I feel your breath move in, out slowly
Under you, let go completely, feeling you take over me

Take over me...

Friday, August 2, 2013

Mulailah dari Diri Sendiri

Oke... Mulai lagi hari ini blogging. Menghilangkan kejenuhan selama liburan alih semester dari genap ke ganjil (yang kuliah pasti tau berapa lamanya liburan alih semester yang satu ini). Sebenernya udah lama pengen blogging, cuman belom dapet ide mau nulis apa. Udah dapet sih sebenernya, cuman gak tau cara nuanginnya.

Oke lah, tanpa basa basi, kita mulai artikel kita kali ini.

Sekedar intermezzo. Barusan, pagi ini gue baca soal kasus "Anak Jendral" dari website Kompas, beritanya masih anget, kok, cari aja pake keyword anak jendral. Inti ceritanya gini, tuh anak bawa mobil Jazz, nerobos masuk ke jalur busway yang saat itu dikasih portal untuk menghindari pengendara non TransJakarta agar memasuki jalur busway. Sang pengemudi tersebut minta dibukain portalnya, bahkan bilang kalau dia adalah anak seorang jendral polisi. WTF, dude..?

Oke, balik ke topik yang belum ditetapkan di awal. Entah ada apa dengan kelakuan orang Indonesia dalam berkendara dengan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. Mereka seolah-olah mengenyampingkan keselamatan demi waktu yang singkat. Contohnya aja, pengendara motor yang menerobos lampu merah, pengendara mobil yang memilih menjalankan mobilnya berlawanan arah dengan jalur yang ada.

Oke, di sini gue gak ngomongin tentang yang ngebut, melainkan tentang kelengkapan keselamatan, dan penaatan peraturan. Karena ngebut pun bisa selamat asal mereka patuh. Oh iya, bedakan ngebut dengan ugal-ugalan ya. Ngebut belum tentu ugal-ugalan, dan ugal-ugalan udah pasti ngebut. Gitu aja.

Pertama, kelengkapan.
Banyak pengendara yang meremehkan ini. Banyak yang mengesampingkan fungsi helm, kaca spion, lampu belok (lampu sen), dan lain sebagainya. Kita ambil beberapa saja untuk contoh, cukup 1, yakni lampu depan. Yang saya tahu, lampu depan itu sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak menyilaukan pengendara yang berlainan arah, dan juga tidak terlalu gelap agar kita masih bisa mengetahui medan jalan. Yang parah, lampu depan sering diganti dengan warna putih, memang terang, keren, dsb, tapi itu menyilaukan, bung. Seharusnya kalian melihat ke arah lampu tersebut secara langsung sebelum memasangnya untuk mengetahui seberapa silaunya lamputersebut. Kemudian, ada juga yang malah mematikan lampu depan. Ini kalo nabrak, biasanya gak mau ngaku mereka, tetep aja membenarkan diri, padahal kita gak tau kalo ada mereka karena mereka gak kasih tanda kehadriran mereka.

Kedua, rambu-rambu.
Dari TK kita diajari mengenai rambu-rambu lalu lintas, sampai sekarang pun sepertinya banyak yang belum bisa memahami maksud dari rambu tersebut. Untuk rambu yang menggunakan tiang, ada beberapa cara mudah membedakannya:
  • Warna merah: berarti larangan. Apapun rambu yang mengandung warna merah berarti larangan. Bentuk yang umum untuk rambu ini biasanya bulat.
  • Warna kuning: berarti peringatan agar kita untuk berhati-hati. Bentuk umum biasanya segitiga.
  • warna biru: biasanya memberitahu kita bahwa di tempat ini dibolehkan untuk memutar, belok, dsb. Bentuk rambu ini umumnya peregi.
Kemudian, ada juga lampu lalu-lintas yang secara umum terdri dari 3 warna, yakni Merah, kuning, dan hijau. Seperti yang kita ketahui dari kta TK (SD untuk para pembaca yang tidak melalui TK; dari orang lain untuk para pembaca yang, maaf, belum menempuh pendidikan formal), merah berarti berhenti, kuning berarti hati-hati, dan hijau berarti kita boleh jalan. Berdasarkan studi lapangan yang gue lakukan secara berkala, sekarang merah berarti boleh jalan selama baru 1-2 detik atau sebelah kanan kita seudah berhenti meski kita masih merah; sedangkan kuning berarti tancap gas sekuat mungkin sebelum berubah menjadi merah; dan hanya hijau yang masih tetap pada arti sebelunya, yakni boleh jalan. Apa salahnya kita menunggu 1-5 detik agar lampu berubah menjadi hijau untuk meyakinkan kalau benar-benar aman..?

Pernah gue liat sama mata kepala sendiri, ibu-ibu patah tangan gara-gara anaknya (dia dibonceng anaknya) menerobos lampu merah. Gue cuman bisa geleng-geleng kepala aja. Dan untuk gue pribadi, gue lebih baik nunggu sampai lampu berubah menjadi hijau meski diklakson pengendara di belakang gue daripada gue mesti menerobos lampu yang belom ijo. Pernah dia sampe marah-marah, gue cuek aja, lampu ijo baru gue cabut.

Oh iya, lampu tersebut gak berlaku ketika lalu-lintas diatur oleh polisi, dan sedang ada kendaraan darurat (ambulans, pemadam kebakaran, atau mobil polisi) yang membunikan sirene; kita harus mendahulukan kendaraan tersebut meski kendaraan tersebut jalurnya sedang lampu merah dan kita hijau, kita yang mengalah demi keselamatan orang lain.

Praktisnya, dengan melanggar, kita telah sadar akan konsekuensi kita jika terjadi kecelakaan. Dengan melanggar dan memang terjadi kecelakaan, kita tidak serta merta langsung menuduh pengendara yang menabrak kita itu salah, karena bisa saja mereka nabrak kita karena kesalahan kita sendiri.

Tuesday, July 2, 2013

The Six Degrees Pt.3: Explanation

Well, setelah membaca artikel sebelumnya, kali ini datanglah artikel yang akan menjelaskan maksud dari lagu Six Degrees of Inner Turbulence.......satu per satu.



Oke, dimulai dari Overture.
Menurut kamus, Overture berarti musik pembuka. Ya, seperti musik pembuka lainnya, tidak mengandung arti khusus dalam lagu ini, hanya sebagai intro. Musik orkestra dipiih mereka sebagai intro, ini menambah kesan "wah" pada lagu tersebut.

Selanjutnya adalah About To Crash.
Lagu ini menceritakan seorang perempuan yang memiliki kelainan mental berupa bipolar. Bipolar merupakan kelainan mental yang mengacu pada perubahan suasana hati seseorang dari senang (mania) ke sedih (depresi) secara ekstrim, atau sebaliknya.
"She can't stop pacing, she never felt so alive, her thoughts are racing, set on overdrive" menandakan ketika ia sedang bahagia, dan kesedihan ekstremnya ditandai dengan "Then one day she woke up to find a perfect girl has lost her mind". Sedangkan untuk "He helplessly stands by, it's meaningless to try......" merupakan perwakilan perasaan dari sang ayah (diketahui dari "She was raised in a small midwestern town by a charming and eccentric loving father") ketika kelainan anaknya semakin bertambah buruk.

War Inside My Head bercerita tentang post-traumatic stress disorder (PTSD) yang biasa diderita oleh tentara yang pernah ikut berperang. Diceritakan di lagu ini seorang veteran perang Vietnam ("Napalm showers" merujuk ke perang Vietnam). Liriknya sendiri pun sudah menjelaskan keadaan perang yang dialaminya.

Yang keempat adalah The Test That Stumped Them All. Lagu ini menceritakan tentang skizofrenia,  gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku.yang sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). "The boy is simply crazy / Suffering from delusion ... He lives in a world of fiction." lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa lagu ini memang menggambarkan seseorang yang menderita skizofrenia.



Kemudian ada Goodnight Kiss yang menceritakan tentang post-partum depression atau depresi pasca melahirkan. Depresi ini biasanya muncul ketika seseorang melahirkan, namun bayi yang dilahirkan tidak selamat ("Are you lonely without mommy's love..?" dan "I'm so lonely without baby's love"). Parahnya lagi, dalam lagu ini, penderita bukan hanya sekali mengalaminya, namun (setidaknya) dua kali.

"It's been five years to the day and my tainted blood's still the same. Can't help acting this way and those bastards doctors are gonna pay". Dijelaskan bahwa ia sudah dua kali kehilangan bayinya, dan itu (mungkin) karena kesalahan dokter yang menanganinya jika dilihat dari sisi penderita. Didukung juga oleh suara tawa pria dan tangis perempuan pada lagu untuk bagian ini.

Seolah tanpa terputus, lagu terus berlanjut ke bagian enam, Solitary Shell. Lagu ini bercerita tentang sindrom Asperger, yang merupakan salah satu gejala dari autisme. Namun, sindrom ini sendiri berbeda dengan autisme karena kemampuan linguistik dan kognitif para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan IQ yang relatif tinggi atau rata-rata. Salah satu gejala sindrom ini adalah cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti, juga cenderung mengurung diri ("He learned to walk and talk on time, but never care much to be held. And steadily he would decline into his solitary shell. As a boy he was considered somewhat odd, captured himself most of the time."). Pada bagian akhir lagu, diceritakan bahwa keluarganya mulai memintanya untuk terbuka ("When will he be led out of his solitary shell?").

Bagian ke tujuh, About To Crash (Reprise), merupakan lanjutan dari bagian sebelumnya, About To Crash. Pada bagian ini diceritakan bahwa dia sedang dalam keadaan mania ("I'm alive again, darkness far behind me. I'm invincible, despair will never find me. I feel strong, I've got a new sense of elation, boundless energy, euphoria fixation") namun tiba-tiba menjadi depresi ("Still it's hard just to get by, seems so meaningless to try when all I want to do is cry. Who would ever knew I felt so sad dst...")

Terakhir, adalah Losing Time/Grand Finale.
Pemberian garis miring tersebut sebenarnya mengartikan bahwa bagian ini ada 2 sub judul, yakni Losing Time  dan Grand Finale.

  1. Losing Time bercerita tentang gangguan mental identitas disasosiatf atau pemecah kepribadian, atau sering kita sebut dengan istilah alter ego. Lagu ini menunjukkan bahwa ia merasa ia bukanlah bagian dari hidupnya yang nantinya menyiratkan bahwa ia telah kehilangan waktu hidupnya. Dalam lagu ini juga diceritakan bagian tergepal dari penderita gangguan ini adalah ia membuat kepribadian alternatif untuk mengatasi segala masalah yang dideritanya ("She learned to detached from herself, a behavior that kept her alive" / Ia belajar untuk lepas dari dirinya, sebuah kebiasaan yang membuatnya tetap hidup).
  2. Grand Finale merupakan sebuah kesimpulan dari seluruh lagu, dibuat agar pendengar lebih memahami makna lagu. Deception of fame (The Test That Stumped Them All), vengeance of war (War Inside My Head), lives torn apart (Goodnight Kiss), losing oneself (Losing Time), spiraling down (About To Crash dan About To Crash (Reprise)), feeling the walls closing in (Solitary Shell). Ditutup dengan "A journey to find the answers inside of our elusive minds" (perjalanan untuk menemukan jawaban dari pemikiran kita yang sulit dipahami).

"Hope in the face of our human distress helps us to understands the turbulence deep inside that takes hopes of our lives.
Shame and disgrace over mental unrest keeps us from saving those we love, the grace within our hearts, and the sorrow in our soul."
Six Degrees of Inner Turbulence: VIII. Losing Time/Grand Finale by Dream Theater


Source:

The Six Degrees Pt.2: Lyric


I. OVERTURE
[instrumental]

II. ABOUT TO CRASH
She can't stop pacing
She never felt so alive
Her thoughts are racing
Set on overdrive

It takes a village
That she knows is true
They're expecting her
And she's got work to do

He helplessly stands by
It's meaningless to try
As he rubs his red-rimmed eyes
He says I've never seen her get this bad

Even though she seems so high
He knows that she can't fly
And when she falls out of the sky
He'll be standing by

She was raised in a small midwestern town
By a charming and eccentric loving father
She was praised as the perfect teenage girl
And everyone thought highly of her

And she tried everyday
With endless drive
To make the grade
Then one day
She woke up to find
The perfect girl
Had lost her mind

Once barely taking a break
Now she sleeps the days away
She helplessly stands by
It's meaningless to try
All she wants to do is cry
No one ever knew she was so sad

Cause even though she gets so high
And thinks that she can fly
She will fall out of the sky
But in the face of misery
She found hopefulness
Feeling better
She had weathered
This depression

Much to her advantage
She resumed her frantic pace
Boundless power
Midnight hour
She enjoyed the race

III. WAR INSIDE MY HEAD
Napalm showers
Showed the cowards
We weren't there to mess around

Through heat exhaustion
And mind distortion
A military victory mounted on innocent ground

Hearing voices from miles away...
(Saying things never said)
Seeing shadows in the light of the day...
(Waging a war inside my head)

Years and years of
Bloodshed and warfare
Our mission was only to get in and kill

A free vacation
Of palmtrees and shrapnel
Trading innocence for permanent psychotic hell

Hearing voices from miles away...
(Saying things never said)
Seeing shadows in the light of the day...
(Waging a war inside my head)

Feeling strangers staring my way...
(Reading minds never read)
Tasting danger with each word I say...
(Waging a war inside my...)

IV. THE TEST THAT STUMPED THEM ALL
Standing in the darkness
Waiting for the light
The smell of pure adrenaline
Burning in the night

Random blinding flashes
Aiming at the stage
Intro tape begins to roll
Igniting sonic rage

Still they keep me between these hollow walls
Hoping to find in me the answers to the test that stumped them all

The boy is simply crazy
(Suffering from delusions)
We honestly think that maybe
(He might need an institution)

He lives in a world of fiction
(And really could use some help)
We have just the place to fix him
To save him from himself

Curled up in the darkness
Searching for the light
The smell of stale sweat and shit
Streaming through the night

Random urine testing
Pills red, pink and blue
Counseling and therapy
Providing not a clue

Still they keep me between these hollow walls
Hoping to find in me the answers to the test that stumped them all

We can't seem to find the answers
(He seemed such a clear cut case)
We cannot just let him leave here
(And put all this work to waste)

Why don't we try shock treatment
(It really might do some help)
We have just the tools to fix him
To save him from himself

V. GOODNIGHT KISS
Goodnight kiss in your nightgown
Lavender in your bed
So innocent as you lie down
Sweet dreams that run through your head

Are you lonely without Mommy's love?
I want you to know I'd die for that moment
You're just a poor girl
Afraid of this cruel world
Taken away from it all

It's been 5 years to the day and
My tainted blood's still the same
I can't help acting this way and
Those bastard doctors are gonna pay

I'm so lonely without baby's love
I want you to know I'd die for one more moment
I'm just a poor girl
Afraid of this cruel world
Taken away from it all

VI. SOLITARY SHELL
He seemed no different from the rest
Just a healthy normal boy
His mama always did her best
And he was daddy's pride and joy

He learned to walk and talk on time
But never cared much to be held
And steadily he would decline
Into his solitary shell

As a boy he was considered somewhat odd
Kept to himself most of the time
He would daydream in and out of his own world
But in every other way he was fine

He's a Monday morning lunatic
Disturbed from time to time
Lost within himself
In his solitary shell

A temporary catatonic
Madman on occasion
When will he break out
Of his solitary shell

He struggled to get through his day
He was helplessly behind
He poured himself onto the page
Writing for hours at a time

As a man he was a danger to himself
Fearful and sad most of the time
He was drifting in and out of sanity
But in every other way he was fine

He's a Monday morning lunatic
Disturbed from time to time
Lost within himself
In his solitary shell

A momentary maniac
With casual delusions
When will he be let out
Of his solitary shell

VII. ABOUT TO CRASH (REPRISE)
I'm alive again
The darkness far behind me
I'm invincible
Despair will never find me

I feel strong
I've got a new sense of elation
Boundless energy
Euphoria fixation

Still it's hard to just get by
It seems so meaningless to try
When all I want to do is cry
Who would ever know I felt so sad

Even though I get so high
I know that I will never fly
And when I fall out of the sky
Who'll be standing by..?

Will you be standing by..?

VIII. LOSING TIME/GRAND FINALE
She dresses in black everyday
She keeps her hair simple and plain
She never wears makeup
But no one would care if she did anyway

She doesn't recall yesterday
Faces seem twisted and strange
But she always wakes up
Only to find she'd been miles away

Absence of awareness
Losing time
A lapse of perception
Losing time

Wanting to escape
She had created a way to survive
She learned to detach from herself
A behavior that kept her alive

Hope in the face of our human distress
Helps us to understand the turbulence deep inside that takes hold of our lives

Shame and disgrace over mental unrest
Keeps us from saving those we love, the grace within our hearts, and the sorrow in our souls

Deception of fame
Vengeance of war
Lives torn apart
Losing oneself
Spiraling down
Feeling the walls closing in

A journey to find the answers inside of our illusive mind...


Sunday, June 23, 2013

The Six Degrees Pt.1: Introduction

Sesuai judul, yang akan dibahas kali ini adalah salah satu lagu terpanjang di dunia, yakni Six Degrees of Inner Turbulence, yang diciptakan oleh sekelompok musisi ber-skill bernama Dream Theater.



Kenapa dibilang terpanjang?
Itu karena lagu ini memiliki durasi keseluruhan mencapai 42 menit, lebih tepatnya 42:04 (42 menit 04 detik; Wikipedia). Entah apa yang ada di benak mereka ketika membuat lagu ini. Dan yang membuat bingung adalah yang dibuat terlebih dahulu, apakah musik, ataukah liriknya; kalau musiknya, apakah riff gitar ataukah tabulatur drum; hanya mereka yang tahu.

Dengan durasi 42 menit, album Six Degrees of Inner Turbulence (ya, sama seoerti judul lagunya) membutuhkan 2 cd untuk satu album. Cd pertama berisikan 5 lagu, yakni The Glass Prison, Blind Faith, Misunderstood, The Great Debate, dan Disappear. Sedangkan untuk lagu Six Degrees of Inner Turbulence itu sendiri, membutuhkan space FULL 1 cd.

Yang unik dari lagu ini adalah meski durasinya yang panjang, tapi tetap tidak bosan untuk didengarkan karena mereka selalu bisa mengganti suasana lagu tersebut untuk setiap bagiannya.

Lagu ini memiliki satu tema yakni 6 jenis kelainan mental (mental disorder), yakni:
  • Bipolar Disorder (kepribadian ganda);
  • Post-traumatic Stress Disorder (Stress pasca trauma)
  • Schizophrenia
  • Autism (Autisme)
  • Dissociative Identity Disorder (Pemecah kepribadian)
  • Post-partum Depression


Untuk bagiannya sendiri, lagu ini memiliki 8 bagian, yakni:
  • I. Overture
  • II. About To Crash
  • III. War Inside My Head
  • IV. The Test That Stumped Them All
  • V. Goodnight Kiss
  • VI. Solitary Shell
  • VII. About To Crash (Reprise)
  • VIII. Losing Time/Grand Finale
Selain itu, ketukan yang berubah juga tidak membuat lagu ini terasa bosan.

Well, kalo mau tau lagunya, bisa di denger di sini:

Untuk penjelasan tiap part lagunya, ada di artikel berikutnya...
Stay tune...

Friday, May 24, 2013

Paradoks Kebebasan (dan Merdeka)

24 Mei 2013.

Oke. Kali ini gue mau bikin artikel yang sedikit serius. Artikelnya adalah tentang paradoks kebebasan. Untuk itu, mungkin kata-kata "gue" seperti pada artikel-artikel sebelumnya diganti dengan "saya" agar terlihat lebih profesional. Hahaha.

Yang pertama kali kita bahas adalah pengertian dari paradoks itu sendiri. Berdasarkan penjelasan Wikipedia, paradoks dapat disimpulkan sebagai berikut:
Suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi.
Contohnya adalah pada pernyataan berikut:

"Epimenides si orang Kreta mengatakan bahwa semua orang Kreta adalah pembohong"

Dari pernyataan tersebut, akan didapatkan beberapa premis yang mengarah kepada dua konklusi yang benar-benar berbeda. Premis tersebut adalah:
  • Jika apa yang dikatakan Epimenides benar, ia bukan pembohong
  • Jika Epimenides bukan pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar (karena ia orang Kreta dan semua orang Kreta adalah pembohong)
  • Jika apa yang dikatakannya tidak benar, ia bukan pembohong
Maka, akan didapat dua konklusi dari premis-premis tersebut.

KONKLUSI PERTAMA:
  • Jadi, ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.
  • Jika yang dikatakan Epimenides tidak benar, ia adalah pembohong.
  • Jika ia pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
  • Jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti bahwa ia adalah orang jujur.
KONKLUSI KEDUA:
  • Epimenides adalah orang jujur dan bukan pembohong.
Dari jawaban tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan tadi secara serentak mengandung kebenaran dan kebohongan.

Untuk mempermudahnya, dapat melihat gambar berikut:
Inilah paradoks secara sederhana.

Yang kedua adalah kebebasan. Berdasarkan Wikipedia (lagi), kebebasan adalah kondisi dimana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya. Sedangkan merdeka adalah (1) saat di mana sebuah negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya; dan (2) saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain lagi.

Lantas, apa hubungannya antara paradoks dan kebebasan? Kebebasan, sebenarnya tidak boleh memiliki arti, sama halnya seperti kata "merdeka". Karena, jika mereka diberi arti, maka apakah mereka akan bebas?

Untuk simpelnya, kita lihat pengertian kebebasan di atas. Dari pengertian kebebasan di atas, maka saya boleh memaknai kebabasan sesuka saya. Saya bebas bertindak, dan tindakan saya adalah mengartikan kebebasan secara bebas. Namun, itu tidak bisa saya lakukan karena sudah "terkotakkan" oleh arti kebebasan tersebut.

Sedangkan untuk kemerdekaan, apakah patokannya adalah memegang kendali penuh serta terlepas dari penjajahan dsb, atau apakah patokannya kita bisa lepas dari orang lain? Karena pada kenyataannya, sebuah negara yang dikatakan merdeka, belum bisa merdeka sepenuhnya karena masih terjadi pemberontakan di dalamnya; atau karena pada kenyataannya kita tidak bisa terlepas dari orang lain (pada saat kita akan makan, memang kita masak sendiri, tapi peralatan memasaknya orang lain lah yang membuat).

Oke, sekian dari saya. Kalu mungkin menurut pembaca sekalian ada yang salah, ralat dari pembaca saya terima dengan lapang dada.

Referensi: Wikipedia

Tuesday, May 7, 2013

The Man Behind The Band: II. (Short) Stor(y/ies) of Me & The Players...and Their Kits

Agak susah ya bacanya..? hehehe. Gue bantu deh. Itu Bacanya "The man Behind The Band part two, Short (boleh dibaca boleh enggak) Story/Stories (pilih salah satu) of Me and The Players, and Their Kits".

Setelah kemaren dibahas tentang drum, maka kali ini gue mau ngebahas tentang asal mula gue bermain drum, kenapa gue main drum, dan siapa yang menjadi contoh dalam gue bermain drum.

Permulaannya, dimulai ketika gue masih mengenakan celana biru untuk menempuh kegiatan formal demi mengisi kekosongan yang ada di otak gue (baca: sekolah). Entah kelas berapa lupa, tapi kalo gak salah sih kelas 7 deh. Ketika itu pelajaran Kesenian, dan saat itu guru ybs tidak bisa hadir sehingga digantikan oleh Wakil Kepala Sekolah. Dan kami pun diajak ke Lab Kesenian (sekarang udah jadi Ruang Audio Visual). Di situ bu WaKa menyuruh salah satu dari kami duduk di throne (sebutan drummer untuk bangku pemain drum), dan waktu itu bukan gue sih, dan yang lain menyanyi lagu yang ditentukan. Setelah beberapa lagu, gue kan penasaran tuh, gue duduk di situ, rasanya aneh banget gimana gitu. Dari coba-coba di situlah gue semakin tertarik untuk main drum. Dari situ gue mulai latian dari untuk tidak menyingkronkan tangan dan kaki, dsb. Hingga sekarang, proses belajar itu tidak pernah berhenti.

Dan, buat yang bertanya-tanya, siapa yg menjadi influence gue dalam bermain, gue ada beberapa. Ini daftarnya. Yang gue buat di sini bukan dari ukuran skill yang mereka punya, melainkan dari ukuran gue sendiri yakni seberapa besar engaruh mereka dalam pengalaman drum gue.

TICO TORRES
Merupakan drummer dari sebuah band legendaris bernama Bon Jovi. Terlahir dengan nama Hector Samuel Juan Torres, pada 7 Oktober 1953 di New York. Tico merupakan murid dari Joe Morello, yang gak tau Joe Morello siapa, bisa search di Wiki. Tico sendiri beraliran jazz. Dan ia merupakan drummer pertama yang gue kenal. Ciri khasnya adalah pukulan yang memiliki power.

Kit yang dimiliki oleh Tico Torres era Have A Nice Day


THE REVEREND
Tentu sudah tidak asing lagi dengan yang satu ini. Jimmy Owen Sullivan atau yang biasa disebut The Rev, merupaakan drummer Avenged Sevenfold, dengan ciri khas "Double Ride Thing". Unfortunately, The Rev sudah meninggal Desember 2009 silam. #foREVer#



NB: Itu bukan The Rev


MIKE PORTNOY
Oke, kalo yang ini gak tau kebangetan. Merupakan mantan drummer dari sebuah mega band Dream Theater, pengganti sementara Avenged Sevenfold setelah The Rev meninggal dan sebelum Avenged Sevenfold merekrut Arin Ilejay. Dan menurut kabar sekarang bermain di Adrenaline Mob. Memiliki beberapa kit utama seperti Siamese Monster, Purple Monster, Albino Monster, Black & Silver Monster, dan Mirage Monster. Semua set (kecuali Purple Monster) merupakan gabungan dari 2 set drum, Albino Monster marupakan drum kit dengan cak dasar berwarna putih, sementara Albino Monster merupakan kit yang terbuat dari bahan acrylic.



Albino Monster

Albino Monster

Albino Monster

 Black & Silver Monster

Mirage Monster (depan)

Mirage Monster (belakang)

Purple Monster (depan)

Purple Monster (belakang)

Siamese Monster

Siamese Monster

Tiga drummer di atas adalah drummer favorit gue, sekaligus yg bikin gue semangat main drum. Di luar itu, masih banyak sih sebenernya, seperti Phil Collins (Genesis), Mike Mangini (Dream Theater), James Kottak (Scorpions), Neil Peart (Rush), dll, tapi porsinya sedikit dibanding ketiga di atas.

Kalo kalian..?

Monday, May 6, 2013

The Man Behind The Band: I. Introduction, Deep Introduction

Oke. Kali ini gue mau kasih tulisan tentang mereka yg mengilhami gue untuk berada di belakang sebuah band. Buat yang gak tau, postingan kali ini adalah tentang mereka yang berperan sebagai drumer di sebuah band, dan tentunya drummer favorit gue lah.

Pertama-tama, drummer adalah orang yang bertugas memainkan drum pada sebuah kelompok musik. Fungsi drummer pada umumnya adalah untuk menjaga tempo lagu, namun seiring perkembangan jaman, tak sedikit drummer yang mulai menambahkan beberapa efek elektronik pada kit mereka agar dapat menghasilkan bunyi-bunyian yang unik untuk menambah kesanw ah pada lagu, namun tidak terlepas dari fungsi utama mereka sebagai penjaga tempo lagu.

Ada pun alat yang mereka gunakan, terdiri dari beberapa bagian yang membentuk sebuah drum kit. Drum kit sendiri memiliki definisi sebagai suatu kesatuan dari beberapa jenis drum, alat perkusi, dan simbal yang dibentuk sekian rupa sehingga dapat dimainkan oleh satu orang. Ada banyak perusahaan produsen drum, seperti Tama, Pearl, Yamaha, DW, Sonor, dan masih banyak lagi. Drum kit standar dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Berikut penjelasan dari tiap-tiap bagian yang ditunjuk oleh nomor:
  1. Bass drum; merupakan instrumen drum dalam keluarga instrumen musik perkusi dengan diameter berukuran besar untuk menghasilkan suara dalam intonasi nada rendah (bass). Beberapa band besar seringkali menggunakan dua buah bass drum untuk menghasilkan bunyi yang unik, seringkali disebut double bass.
  2. Floor tom; merupakan tom-tom yang diletakkan dengan kaki penyangga, meski tidak menutup kemungkinan diletakkan pada stand simbal, menghasilkan intonasi nada paling rendah di antara tom-tom lainnya namun lebih tinggi dari bass.
  3. Snare drum; merupakan drum yang dilengkapi dengan beberapa baris tali senar (terbuat dari kabel baja, atau plastik) yang direntangkan secara melintang pada membran yang terdapat pada sisi sebelah bawah. Intonasi suara yang dihasilkan pun berbeda dengan suara pada tom-tom maupun bass drum.
  4. Hanging/racked/mounted toms; merupakan tom-tom yang diletakkan di posisi depan, tanpa menggunakan kaki, alias digantung.
  5. Hi-hat; terdiri dari dua simbal yang ditumpuk menjadi satu, berguna untuk menjaga tempo agar tetap selaras. Digunakan dalam dua kondisi, tertutup (menghasilkan bunyi "cek cek cek") dan terbuka (menghasilkan bunyi "cesk cesk cesk"; susah nulis bunyi)
  6. Crash cymbal; simbal yang memberikan suara crash atau keras (nyaring) ketika dipukul.
  7. Ride cymbal; simbal yang ketika dipukul menghasilkan bunyi "ting ting ting".
  8. Splash cymbal; bisa dibilang ukuran kecil nya crash cymbal, yang berarti juga dengan suara yg lebih rendah dari crash cymbal.
  9. China cymbal; merupakan simbal yang menghasilkan nada bersifat dark, crispy, trashy, dan explosive ketika dipukul.
Berikut adalah gambar dari masing masing komponen (urutan spt di atas):
Bass drum

Floor tom


Snare drum

Mounted tom

Hi-hat (posisi terbuka)

Crash cymbal (ukuran sekitar 14-16 inch)

Ride cymbal (ukuran sekitar 16-22 inch)

Splash cymbal (ukuran 6-10inch)

China cymbal

Berikut adalah gambar kesatuan yang membentuk sebuah drum kit:
Drum kit nampak depan. ada yg bisa nebak ini punya siapa..?

Dan ini yang terlihat jika kita ada di posisi drummer:
Dari stick, snare, desain kulit floor tom, ada yg tau ini kitnya siapa..?

Untuk memainkan alat musik ini, bisa dibilang gampang-gampang-susah. Kenapa? Gampang karena dimainkan dengan cara dipukul dan diinjak (khusus bass drum). Susah karena kita harus menjaga tempo ketika bermain alat musik jenis ini, belum lagi untuk penggunaan hi-hat, dan kepawaian kita dalam berimprovisasi dengan alat ini.

Untuk memainkannya, terdapat dua jenis utama alat-alat yang digunakan:
  1. Drum stick; dan
  2. Bass pedal.
Drum stick . Alat ini kita gunakan untuk memukul bagian drum di atas kecuali bass drum, dan umumnya terbuat dari kayu jenis hickory, atau maple. Namun seiring jaman, ada beberapa produsen stik drum yang membuat dari bahan kayu lain seperti kayu honje dan kayu sawo, bahkan ada juga stik drum yang berbahan non kayu seperti metal (lupa jenis metalnya). Untuk ukuran, terbagi atas ukuran 5A (terkecil), 5B, 7A, 7B, 2B (paling besar), dan N yang berarti bahan tip pada stik drum adalah nylon (cth: 5AN adalah stik berukuran 5A dengan bahan tip nylon). Untuk jenisnya, stik ada berbagai macam seperti wooden tip, nylon tip, brushes, mallet, timbale, synthetic, dll.

Macam-macam stik drum (nylon tip)


Pedal bass. Sesuai namanya, digunakan untuk membunyikan bass drum. Penggunaannya cukup dengan menginjak pada pijakan yang telah disediakan. Pedal sendiri ada dua jenis umum yakni single pedal dan double pedal. Untuk jelasnya, dapat dilihat pada gambar.
Single pedal (Sonor Perfect Balance, Jojo Mayer Signature)


Double pedal (Pearl Eliminator Demon Drive)

Oke. Sampe di sini post untuk ini. Nantikan post berikutnya tentang mereka yang menginspirasi gue buat bermain drum.

This House Is Not For Sale Review: II. Track by Track (Reg)

Jakarta, 18 Mei 2017 Jarak antara Part satu  dan Part dua lumayan jauh. Yaaaaa.... gimana lagi. Sibuk sih. Pergi pagi pulang malam te...