Tuesday, July 2, 2013

The Six Degrees Pt.3: Explanation

Well, setelah membaca artikel sebelumnya, kali ini datanglah artikel yang akan menjelaskan maksud dari lagu Six Degrees of Inner Turbulence.......satu per satu.



Oke, dimulai dari Overture.
Menurut kamus, Overture berarti musik pembuka. Ya, seperti musik pembuka lainnya, tidak mengandung arti khusus dalam lagu ini, hanya sebagai intro. Musik orkestra dipiih mereka sebagai intro, ini menambah kesan "wah" pada lagu tersebut.

Selanjutnya adalah About To Crash.
Lagu ini menceritakan seorang perempuan yang memiliki kelainan mental berupa bipolar. Bipolar merupakan kelainan mental yang mengacu pada perubahan suasana hati seseorang dari senang (mania) ke sedih (depresi) secara ekstrim, atau sebaliknya.
"She can't stop pacing, she never felt so alive, her thoughts are racing, set on overdrive" menandakan ketika ia sedang bahagia, dan kesedihan ekstremnya ditandai dengan "Then one day she woke up to find a perfect girl has lost her mind". Sedangkan untuk "He helplessly stands by, it's meaningless to try......" merupakan perwakilan perasaan dari sang ayah (diketahui dari "She was raised in a small midwestern town by a charming and eccentric loving father") ketika kelainan anaknya semakin bertambah buruk.

War Inside My Head bercerita tentang post-traumatic stress disorder (PTSD) yang biasa diderita oleh tentara yang pernah ikut berperang. Diceritakan di lagu ini seorang veteran perang Vietnam ("Napalm showers" merujuk ke perang Vietnam). Liriknya sendiri pun sudah menjelaskan keadaan perang yang dialaminya.

Yang keempat adalah The Test That Stumped Them All. Lagu ini menceritakan tentang skizofrenia,  gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku.yang sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). "The boy is simply crazy / Suffering from delusion ... He lives in a world of fiction." lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa lagu ini memang menggambarkan seseorang yang menderita skizofrenia.



Kemudian ada Goodnight Kiss yang menceritakan tentang post-partum depression atau depresi pasca melahirkan. Depresi ini biasanya muncul ketika seseorang melahirkan, namun bayi yang dilahirkan tidak selamat ("Are you lonely without mommy's love..?" dan "I'm so lonely without baby's love"). Parahnya lagi, dalam lagu ini, penderita bukan hanya sekali mengalaminya, namun (setidaknya) dua kali.

"It's been five years to the day and my tainted blood's still the same. Can't help acting this way and those bastards doctors are gonna pay". Dijelaskan bahwa ia sudah dua kali kehilangan bayinya, dan itu (mungkin) karena kesalahan dokter yang menanganinya jika dilihat dari sisi penderita. Didukung juga oleh suara tawa pria dan tangis perempuan pada lagu untuk bagian ini.

Seolah tanpa terputus, lagu terus berlanjut ke bagian enam, Solitary Shell. Lagu ini bercerita tentang sindrom Asperger, yang merupakan salah satu gejala dari autisme. Namun, sindrom ini sendiri berbeda dengan autisme karena kemampuan linguistik dan kognitif para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan IQ yang relatif tinggi atau rata-rata. Salah satu gejala sindrom ini adalah cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti, juga cenderung mengurung diri ("He learned to walk and talk on time, but never care much to be held. And steadily he would decline into his solitary shell. As a boy he was considered somewhat odd, captured himself most of the time."). Pada bagian akhir lagu, diceritakan bahwa keluarganya mulai memintanya untuk terbuka ("When will he be led out of his solitary shell?").

Bagian ke tujuh, About To Crash (Reprise), merupakan lanjutan dari bagian sebelumnya, About To Crash. Pada bagian ini diceritakan bahwa dia sedang dalam keadaan mania ("I'm alive again, darkness far behind me. I'm invincible, despair will never find me. I feel strong, I've got a new sense of elation, boundless energy, euphoria fixation") namun tiba-tiba menjadi depresi ("Still it's hard just to get by, seems so meaningless to try when all I want to do is cry. Who would ever knew I felt so sad dst...")

Terakhir, adalah Losing Time/Grand Finale.
Pemberian garis miring tersebut sebenarnya mengartikan bahwa bagian ini ada 2 sub judul, yakni Losing Time  dan Grand Finale.

  1. Losing Time bercerita tentang gangguan mental identitas disasosiatf atau pemecah kepribadian, atau sering kita sebut dengan istilah alter ego. Lagu ini menunjukkan bahwa ia merasa ia bukanlah bagian dari hidupnya yang nantinya menyiratkan bahwa ia telah kehilangan waktu hidupnya. Dalam lagu ini juga diceritakan bagian tergepal dari penderita gangguan ini adalah ia membuat kepribadian alternatif untuk mengatasi segala masalah yang dideritanya ("She learned to detached from herself, a behavior that kept her alive" / Ia belajar untuk lepas dari dirinya, sebuah kebiasaan yang membuatnya tetap hidup).
  2. Grand Finale merupakan sebuah kesimpulan dari seluruh lagu, dibuat agar pendengar lebih memahami makna lagu. Deception of fame (The Test That Stumped Them All), vengeance of war (War Inside My Head), lives torn apart (Goodnight Kiss), losing oneself (Losing Time), spiraling down (About To Crash dan About To Crash (Reprise)), feeling the walls closing in (Solitary Shell). Ditutup dengan "A journey to find the answers inside of our elusive minds" (perjalanan untuk menemukan jawaban dari pemikiran kita yang sulit dipahami).

"Hope in the face of our human distress helps us to understands the turbulence deep inside that takes hopes of our lives.
Shame and disgrace over mental unrest keeps us from saving those we love, the grace within our hearts, and the sorrow in our soul."
Six Degrees of Inner Turbulence: VIII. Losing Time/Grand Finale by Dream Theater


Source:

2 comments:

  1. misunderstood masuk album SDOIT g sih..?? thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masuk kok. Cuman ini bukan bahas yg itu. Ini bahas lagu-lagu yg ada di disc 2.
      :)

      Delete

This House Is Not For Sale Review: II. Track by Track (Reg)

Jakarta, 18 Mei 2017 Jarak antara Part satu  dan Part dua lumayan jauh. Yaaaaa.... gimana lagi. Sibuk sih. Pergi pagi pulang malam te...