Friday, April 20, 2012

Top 10 Dream Theater's Songs

Dream Theater
Left to right: Petrucci, Rudess, LaBrie, Myung, Portnoy

Dream Theater merupakan sebuah mega band beraliran progressive rock yang begitu melegenda dikarenakan personilnya yang merupakan pemain musik top dunia, dan juga karena sebagian besar personilnya merupakan lulusan sekolah musik Berkeley. Dikarenakan kepakarannya dalam bermusik, lagu-lagu yang mereka hasilkan tentu tidak biasa. Berikut 10 lagu top mereka menurut pendapat saya:

METROPOLIS PT.1: THE MIRACLE AND THE SLEEPER (Images and Words, 1992)
Lagu yang berasal dari album Images and Words ini berada di urutan pertama dikarenakan keunikan yang dimiliki lagu ini. Dikatakan unik karena lagu ini menceritakan suatu kisah cinta segitiga antara Metropolis (yang kemudian dikenal dengan nama Victoria), The Miracle (Edward Baynes), dan The Miracle (Julian Baynes). Dalam lirik lagu ini, ada 3 unsur penting yang menceritakan kisah tersebut secara garis besar, yakni:
  • "Death is the first dance. Eternal. There's no more freedom. The both of you will be confined to this mind."
  • "Deceit is the second without end. This city's cold blood teaches us to survive. Just keep my heart in your eyes and we'll stay alive." 
  • "Now the Miracle and the Sleeper know that the third is love. Love is the dance of eternity."

FINALLY FREE (Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory, 2000)
Merupakan lagu terakhir dari album berjudul Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory. Lagu ini berisikan kesimpulan akhir dari keseluruhan lagu yang ada di album tersebut. Album itu sendiri merupakan penjabaran dari lagu Metropolis Pt.1 yang bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Victoria, Edward, dan Julian yang berakhir tragis. Yang ,membuatnya menarik adalah twist ending yang terdapat di lagu ini. Penasaran?





A NIGHTMARE TO REMEMBER (Black Clouds & Silver Linings, 2009)

Lagu pertama dari album Black Clouds & Silver Linings ini liriknya menceritakan tentang kecelakaan yang terjadi di masa lalu John Petrucci, gitaris Dream Theater. Diceritakan jelas dalam liriknya sebagai berikut:
Without warning, out of nowhere, like a bullet from the night. Crushing glass, rubber and steel, scorching fire, glowing lights. ... Lying on the table in this unfamiliar place. I'm greeted by a stranger, a man without a face. ... He shined a light into my eyes and said "Take this for the pain." ... It's a miracle he lived, it's a blessing no one died. By the grace of God above, everyone's survived.

THE BEST OF TIMES (Black Clouds & Silver Linings, 2009) 

Lagu ini dibuat khusus oleh Mike Portnoy sebagai kenangan akan mendiang ayahnya yang meninggal karena kanker. Bagi para penggemar Dream Theater, ini merupakan lagu dengan lirik yang sederhana, tapi cukup untuk membuat hati tersayat.
But then came a call, our lives changed forever more. You can pray for the change, but prepare for the end. ... These were the best of times. I'll miss these days. Your spirit guide my life each day.
Dalam extended play yang berjudul Wither, terdapat versi lain dari lagu ini, yakni yang dinyanyikan oleh Mike Portnoy sendiri.


SIX DEGREES OF INNER TURBULENCE (Six Degrees Of Inner Turbulence, 2002)

Lagu epic berdurasi 42 menit ini menceritakan tentang gangguan kejiwaan yang terjadi pada manusia, seperti  kepribadian ganda, trauma, schizophrenia, stres pasca melahirkan, autis, serta disasosiatif. Lagu ini terbagi menjadi 8 bagian, yakni:

  • Overture (instrumental)
  • About To Crash
  • War Inside My head
  • The Test That Stumped Them All
  • Solitary Shell
  • About To Crash (Reprise)
  • Losing Time/Grand Finale

I WALK BESIDE YOU (Octavarium, 2005)
Merupakan salah satu lagu pendek dari Dream Theater, salah satu lagu Dream Theater yang mudah didengar (easy-listening), namun tetap memiliki sentuhan khas Dream Theater seperti permainan simbal Mike Portnoy.







THE SPIRIT CARRIES ON (Metropolis Pt.2: Scenes From A Memory, 2000)

Salah satu lagu "slow" dari Dream Theater, yang juga merupakan salah satu hits mereka. Lagu ini menceritakan puncak dari pencarian Nicholas akan perempuan yang sering muncul dalam mimpinya. Seperti yang dikatakan pada lagu tesebut:
I used to be frightened of dying, I used to think that death was the end. But that was before, I'm not scared anymore. I know that my soul will transcend. ... Victoria's real, I finally feel a peace with the girl in my dreams. And now that I'm here. It's perfectly clear. I've found out what all this means.
Di lagu ini juga akan terdengar permainan gitar dari John Petrucci yang begitu menyayat dan dalam yang diimbangi dengan ketukan kombinasi permainan simbal dan snare khas Mike Portnoy.

CONSTANT MOTION (Systematic Chaos, 2007)

Lagu dibuka dengan permainan hi-hat khas Mike Portnoy yang diikuti dengan raungan gitar John Petrucci. Sekilas seperti tidak ada yang spesial dalam lagu ini, seperti lagu-lagu Dream Theater ada umumnya. namun, jika dicermati dengan baik, lagu ini merupakan salah satu lagu mereka yang sangat susah untuk dimainkan, dengan kata lain, "ber-skill" tinggi. Terutama di bagian solo di mana Mike Portnoy memainkan kombinasi hi-hat, snare, dan octobans dengan sangat luwes. Terdengar simpel namun susah untuk diikuti. Cocok untuk digunakan sebagai lagu penyemangat.

A RITE OF PASSAGE (Black Clouds & Silver Linings, 2009)

Lagu ini menceritakan tentang organisasi Freemasonry.
Since the New World Order plagued upon our fears, spreading accusations, and their radical ideas. A brotherhood of wisdom, strength, and dignity. Its rituals and secrets remain a mystery. beneath an ever watchful eye, the angels of the temple fly.

HONOR THY FATHER (Train Of Thought, 2003)

Lagu ini menceritakan tentang ayah tiri Mike Portnoy. Mike Portnoy tidak begitu suka dengan ayah barunya itu, seperti yang dikatakannya, "I'm not very good at writing a love song, so I decided to write a hate song." Suasana kebencian makin terasa dengan disisipkannya beberapa potongan dialog dari film Magnolia dan At Close Range.

No comments:

Post a Comment

This House Is Not For Sale Review: II. Track by Track (Reg)

Jakarta, 18 Mei 2017 Jarak antara Part satu  dan Part dua lumayan jauh. Yaaaaa.... gimana lagi. Sibuk sih. Pergi pagi pulang malam te...